Kamis 28 Jul 2016 15:49 WIB

Pemalsu Kartu BPJS Kesehatan Juga Palsukan KIS

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kepolisian kembali menangkap satu pelaku pemalsuan kartu BPJS Kesehatan di Desa Kertajaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pelaku bernama Ujang Sobari ini berperan sebagai koordinator di wilayah KBB.

Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi menuturkan, hasil pengembangan kasus pemalsuan kartu BPJS Kesehatan ini yakni tertangkapnya pelaku Ujang Sobari itu. Ade megagtakan, pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini adalah bawahan dari tersangka yang lebih dulu ditangkap beberapa hari lalu, yakni Ana Sumarna. "Kami juga sudah bikin tim khusus untuk menemukan barang bukti lain dan tersangka baru," ujar dia, Kamis (28/7).

Selain itu, lanjut Ade, tiap kantor Polsek pun dijadikan tempat pengaduan kartu BPJS Kesehatan palsu. Ade mengatakan, kartu yang dipalsukan mereka tidak hanya BPJS Kesehatan. Kartu Indonesia Sehat (KIS) juga ikut dipalsukan oleh sindikat ini. Kartu KIS palsu ini ditemukan polisi saat penggeledahan Rumah Peduli Dhuafa di Cimahi, Selasa (26/7). Jumlah kartu KIS yang ditemukan yakni sebanyak 38 kartu.

Kendati menemukan kartu KIS palsu, polisi belum mendapatkan saksi dan juga korban pemalsuan kartu KIS tersebut. "Kita belum menemukan," tutur dia.

Modus tersangka, lanjut Ade, yakni dengan menawarkan kartu BPJS dan KIS kepada korban melalui pendaftaran secara daring. Pendaftaran secara daring ini dilakukan untuk mengetahui korban yang sudah mendaftar dan yang belum. Selain menawarkan kartu BPJS Kesehatan, korban juga ditawarkan kartu KIS agar memiliki dua kartu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement