Kamis 28 Jul 2016 08:24 WIB

Sarjana Pengangguran dan Kisah Empat Pemuda Pulau Kumala

Red: M Akbar
Pengangguran (ilustrasi)

Banyak generasi bangsa ini memiliki kecerdasan dan keunggulan dibanding negara luar. Namun, jika tidak ditopang sistem pendidikan yang baik, tidak didukung apresiasi yang tinggi, mengakibatkan mereka mabur ke luar negeri. Sudah banyak anak bangsa yang kecewa dengan pemerintah karena minim apresiasi. Seolah seperti design matang: generasi dirusak, yang berprestasi dibuat sulit bergerak.

Teringat jerit asa empat pemuda dari Pulau Kumala. Awalnya, mendapat cerita dari kawan. Mereka berempat pemuda asal Kalimantan Timur. Anugerah (Samarinda), Ali Yamin Ishak (Paser Penajam Utara), Darmawan (Tanah Paser/Grogot), dan Muhammad Ridwan (Bontang). Di tengah banyaknya sarjana menganggur: mereka bersinergi, melakukan terobosan menarik yang sangat berani.

Hanya berempat mampu mendirikan Kumala English Island atau KEI, di Pulau Kumala, Tenggarong, Kalimantan Timur. Di tahap awal, KEI yang dikelola English Clinic melayani pendidikan bahasa Inggris.

Karena penasaran, saya minta dipertemukan mereka dan melihat kondisi lapangan. Kesempatan pun datang usai Idul Fitri 1437 Hijriah. Ternyata gagasan dan perjuangan mereka memang memukau:  Cita-cita keempat pemuda itu ingin membuat Pulau Bahasa di Indonesia!

Selama ini di Indonesia baru ada kampung Inggris di Pare, Jawa Tengah. Kalau Pulau Bahasa, belum ada. Menarik sekali apa yang digagas Anugrah, Ali dan kawan-kawannya.  Beradzam mendirikan sesuatu yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Meski selama ini baru terealisasi Kumala English Island. Baru bahasa Inggris. Ke depan, target mereka ada bahasa Arab, Jepang, Mandarin, Jerman, dan bahasa asing lain. Target besarnya membangun Pulau Bahasa. Iseng saya tanyakan apa orientasinya.

Dijawabnya,''Ingin memberi manfaat, membangun SDM Indonesia sekaligus membuka lapangan kerja, tak hanya di bidang bahasa asing. Tapi juga sektor lain yang terkait. Semoga nanti menjadi pilot project.'' Namun, sebelum ke sana mereka masih fokus melayani pendidikan bahasa Inggris. Pihaknya juga konsen mendirikan lembaga test TOEFL dan IELTS Kalimantan, yang diakui internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement