REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Peti jenazah bagi terpidana mati yang akan dieksekusi tidak lama lagi, sudah disiapkan. Ini diungkapkan Kasubag Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro.
''Ya, sudah siap. Kami hanya menjalankan perintah kejaksaan untuk menyiapkan peti mati,'' kata dia, Rabu (27/7).
Namun dia menyebutkan, peti-peti tersebut belum diberi nama-nama terpidana. Ia mengatakan itu akan dilakukan nanti setelah kejaksaan mengumumkan.
Namun AKP Bintoro tidak menyebutkan dimana peti-peti tersebut sekarang tersimpan. Dia hanya membenarkan bila jumlahnya ada sekitar 16 peti mati. Namun dari jumlah peti mati sebanyak itu, belum tentu semuanya digunakan.
''Polres Cilacap hanya diminta menyiapkan, ya kami siapkan,'' kata dia mengulangi penjelasannya.
Sebelumnya, petugas pemulasaraan jenazah Gereja Kristen Jawa Cilacap Suhendro menyebutkan bahwa Polres Cilacap sudah menyiapkan 16 peti jenazah. Namun dia mengatakan peti-peti tersebut bukan dipesan dari Gereja Kristen Jawa seperti yang dilakukan dalam pelaksanaan eksekusi sebelumnya.
''Saya tidak tahu pesan dimana. Tapi dalam eksekusi kali ini, kami tidak diminta menyiapkan peti jenazah,'' jelasnya.
Dia hanya mengaku, dalam pelaksanaan eksekusi tahap III ini hanya diminta untuk menyiapkan petugas tim yang akan memandikan jenazah. Tapi kapan dan berapa terpidana yang akan dieksekusi, dia mengaku belum diberi tahu.
Pada Rabu (27/7) siang, sekitar 17 mobil operasional jenis semi pick-up milik seluruh polsek yang bernaung di Polres Cilacap secara berurutan memasuki Dermaga Wijayapura untuk menyeberang ke Nusakambangan.
Mobil-mobil tersebut, diangkut dengan tiga kali penyeberangan karena kapal Kemenkumham, Pengayoman IV, tidak muat untuk menampung seluruh mobil yang akan menyeberang.
Sejauh ini belum diketahui untuk tujuan apa mobil-mobil operasional Polsek sebanyak itu, diseberangkan ke Nusakambangan. Kasubag Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro, juga menolak menjelaskan tujuan menyeberangkan mobil operasional Polsek sebanyak itu ke Nusakambangan.
Diperkirakan, mobil-mobil tersebut disiapkan lebih awal di Nusakambangan karena kapasitas angkut Kapal Pengayoman IV yang terbatas. Apalagi, menjelang pelaksanaan eksekusi biasanya juga akan ada ambulans yang juga akan menyeberang, untuk mengangkut jenazah tereksekusi keluar Nusakambangan.
Diperkirakan, mobil-mobil polsek ini yang kelak akan mengawal perjalanan ambulans yang mengangkut jenazah dari lokasi lapangan tembak Tunggal Panaluan Nusakambangan menuju tempat tinggal atau kota tujuan yang diminta keluarga tereksekusi.