REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen menilai pergantian jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dari Anies Baswedan ke Muhadjir Effeny akan mengakibatkan beberapa dampat yang bisa menghambat program-program pendidikan.
"Beberapa program pendidikan tentu akan terpenggal. dan itu berarti beberapa rencana Pak Anies harus dipahami kembali oleh menteri yang baru," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7).
Abduhzen mengungkapkan terdapat beberapa hal yang diharapkan tidak boleh terputus. Dia mencontohkan program penegasan orientasi pendidikan dasar dan menengah terutama pada bidang vokasinya.
Selanjutnya terkait profesionalisme guru yang sudah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG). Prospek program yang telah dilaksanakan ini diharapkan tidak terputus demi meningkatkan kompetensi guru.
"Lalu untuk kurikulum 2013 yang sudah direvisi bagaimana nanti nasibnya?" jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap Mendikbud baru nanti bisa memperhatikan nasib Ujian Nasional (UN). Sebab, hal ini masih belum terselesaikan dengan baik mengingat masih terdapat dua kurikulum yang dipakai di sekolah.
Kesamaran pada program ini diharapkan bisa terselesaikan dengan baik oleh pemangku kebijakan pendidikan yang baru. Secara keseluruhan, dia menilai, sosok Anies cukup baik karena terbukti memiliki keinginan besar untuk memajukan pendidikan. Namun yang paling patut diapresiasi adalah kebijakan penghapusan perpeloncoan di Masa Orientasi Sekolah (MOS).
"Selamat pada Pak Anies, semoga setelah menjabat tetap bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.