REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, menerapkan rekayasa lalu lintas selama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke-26 di Kota Mataram, mulai Rabu (27/7).
"Rekayasa lalu lintas akan mulai dilaksanakan pada Rabu (27/7), saat berlangsungnya kegiatan yang bertema 'Semaan Quran 24 Jam' di sepanjang Jalan Pejanggik, depan kantor Gubernur NTB," kata Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Budi Indra Dermawan di Mataram, Selasa.
Kegiatan "Semaan Quran 24 Jam" ini akan menampilkan 1.000 hafiz dan hafizah (penghafal Al-Qur'an) yang akan membaca (mengaji) dan menyimak Al-Qur'an pada Rabu (27/7) secara bergantian, mulai pukul 07.00 WITA sampai 14.00 WITA.
Sehubungan hal tersebut, kegiatan yang berlangsung di jalur Timur simpang empat kantor Gubernur NTB ini, akan diterapkan pengalihan arus kendaraan ke arah Utara dan Selatan. "Jadi jalur ke arah Timur di tutup, karena di sana lokasi pelaksanaannya. Jadi kendaraan akan dialihkan, untuk ke arah utara ke Jalan Hos Cokroaminoto dan arah selatan menuju Jalan WR Supratman," ujarnya.
Kemudian, untuk rangkaian kegiatan "Shalawat 10.000 orang" yang dilaksanakan pada Kamis (28/7) mendatang, di sepanjang Jalan Langko, Kota Mataram, mulai pukul 13.00 WITA, pihak kepolisian mengalihkan arus kendaraan ke Jalan Prasarana.
Selanjutnya pada Jumat (29/7), kegiatan "Pawai Ta'aruf" (pejalan kaki dan kendaraan hias), yang akan di gelar di sepanjang Jalan Langko dan Jalan Pejanggik, Kota Mataram, mulai pukul 10.00 WITA, akan dialihkan mulai dari simpang tiga Kejati NTB.
"Nantinya ke arah Timur-nya ditutup, arus kendaraan dialihkan ke arah Selatan, Jalan Suprapto, karena akan ada 42 bis utusan setiap khafilah yang akan ikut dalam pawai ini," kata Budi Indra.
Untuk Jumat (29/7) malam, yakni kegiatan "Malam Ta'aruf" yang dimulai pada pukul 18.00 WITA, di Lapangan Sangkareang, kepolisian akan mengalihkan arus menuju Jalan Pelita. "Jadi arah Timur simpang empat Bank NTB kita tutup, arus kendaraan dialihkan ke arah Utara Jalan Pelita," ujarnya.
Selanjutnya, untuk pembukaan kegiatan yang jatuh pada Sabtu (30/7) mendatang, pihak kepolisian telah mengantisipasi lonjakan pengunjung di pusat kegiatan Islamic Centre NTB. "Jadi tetap kita antisipasi jumlah pengunjung yang akan hadir pada pembukaannya dan penutupannya nanti pada 6 Agustus 2016, dengan menutup jalur ke arah Timur simpang tiga Kejati NTB," ucap Budi Indra.
Namun dari rencana tersebut, tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan arus, tergantung dari situasi kegiatan. "Nantinya akan kita kondisikan bagaimana pelaksanaannya di lapangan, yang jelas semua sudah kita petakan, termasuk juga lokasi parkir kendaraan tamu undangan, khafilah, maupun pengunjung," katanya.