REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris sangat mendukung keberadaan perumahan yang bernuansa Islami. Keberadaan kawasan hunian dengan konsep seperti itu tentu bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih kawasan hunian.
"Umat muslim pun tentunya akan sangat senang bila semakin banyak pengembang yang dengan kesadaran sendiri membangun rumah dengan konsep Islami," ujar Idris saat menghadiri peletakan batu pertama Masjid Al-Barak, Sawangan, Depok, Selasa (26/7).
Apalagi, lanjut dia, pada kenyataannya, kawasan hunian Islami cenderung mengajak hal-hal yang baik kepada penghuninya dengan melakukan berbagai kegiatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Pengembang harus menyediakan fasilitas maupun sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan yang bersifat rohaniah. Misalnya dengan menempatkan mushala pada setiap cluster pada perumahan serta fasilitas sekolah yang berlandaskan agama. Masjid besar harus tetap ada di muka perumahan, hal ini dimaksudkan agar Masjid dapat dipergunakan untuk khalayak umum, tidak hanya penghuni komplek perumahan saja," tutur Idris.
Selain konsep, aspek lain perlu diperhatikan dan membedakan sebuah hunian berfondasi syariah Islam dengan perumahan konvensional pada umumnya, yaitu manajemen dan struktur perusahaan yang melibatkan dewan pengawas dan penasihat syariah. "Juga tidak kalah penting, adanya budaya senantiasa menerjemahkan nilai-nilai Islam dalam tata kelola perusahaan pengembang," kata Idris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
