Selasa 26 Jul 2016 16:34 WIB

Menteri Susi Kirim Banyak Nelayan Berdayakan Potensi Natuna

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan terkait protes pemerintah Cina atas penembakan kapal nelayannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (21/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan terkait protes pemerintah Cina atas penembakan kapal nelayannya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengirim banyak nelayan untuk memberdayakan potensi sektor kelautan dan perikanan di kawasan perairan Natuna. Nilai ekonomi Natuna diperkirakan mencapai 400 ribu ton per tahun.

"Sekarang sudah banyak nelayan dari Pantura (pantai utara Jawa) yang menangkap ikan di sana," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa (26/7).

Menurut Susi, saat ini telah terdapat sekitar 300-400 kapal yang menangkap ikan di kawasan perairan tersebut dan kemudian membawa hasilnya ke tempat kapal itu berasal. Terkait potensi bentrokan antara nelayan dari Pantura dengan nelayan lokal di Natuna, Menteri Susi mengemukakan bahwa nelayan dari luar daerah hanya bisa menangkap dari batas 12 mil laut dari tepi pantai ke laut dalam, sehingga tidak akan bentrok dengan lokal.

Selain itu, ujar dia, Natuna juga akan mendapatkan manfaatnya karena ke depannya bongkar muatan hasil ikan yang ditangkap di kawasan perairan tersebut akan dilakukan di Natuna sehingga tidak lagi dibawa ke luar daerah itu seperti yang terjadi saat ini.

Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja juga menginginkan banyak nelayan di kawasan pantai utara Jawa (Pantura) dapat melaut di kawasan perairan Natuna untuk lebih dapat memberdayakan potensi sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air. "Yang pertama, kita ingin nelayan-nelayan di utara Jawa bisa nangkap di Natuna dan menjual ikan di Selat Lampa," ucap Sjarief.

Sedangkan langkah kedua, ujar dia, adalah dengan mengembangkan sektor perikanan budi daya antara lain komoditas ikan napoleon, kerapu, dan rumput laut, dan dikembangkan pusat pelayanan terpadu. Sementara rencana pemindahan kapal-kapal perikanan berukuran lebih kecil dari 30 gross tonnage (GT) meliputi 400 kapal dengan rincian 300 kapal untuk tahun 2016 dan 100 kapal untuk tahun 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement