Selasa 26 Jul 2016 14:46 WIB

Petugas Gereja Sudah Diminta Siapkan Tim Pemandi Jenazah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bilal Ramadhan
 Sebuah kendaraan ambulan yang akan membawa jenazah terpidana mati, tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, Selasa (28/4) untuk menyeberang ke pulau Nusakambangan. (Reuters/Beawiharta)
Sebuah kendaraan ambulan yang akan membawa jenazah terpidana mati, tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, Selasa (28/4) untuk menyeberang ke pulau Nusakambangan. (Reuters/Beawiharta)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hal lain yang juga menandai semakin dekatnya pelaksanaan eksekusi, ditandai dengan adanya permintaan dari Polres Cilacap untuk menyiapkan petugas yang akan memandikan jenazah.

Petugas kematian dari Gereja Kristen Jawa Cilacap, Suhendro, mengaku sudah diminta petugas dari Polres Cilacap untuk menyiapkan tim untuk memandikan jenazah terpidana mati yang akan dieksekusi.

''Iya, kami sudah diminta menyiapkan tim untuk memandikan jenazah terpidana mati yang akan dieksekusi. Tapi berapa yang akan dieksekusi dan kapan, saya tidak diberi tahu. Saya hanya diminta menyiapkan petugas yang akan memandikan jenazah saja,'' katanya.

Menurutnya, petugas Polres Cilacap meminta pihak geraja menyiapkan tim pemandi jenazah, adalah untuk menangani jenazah terpidana mati yang beragama Kriten Protestan dan Katolis.

''Sedangkan terpidana mati yang beragama Islam, akan ditangani pak Hasan Makarim (rohaniwan Islam yang biasa melakukan pembinaan rohani Islam di Nusakambangan,'' katanya.

Mengingat tidak ada pemberitahuan berapa orang beragama Isyang akan dieksekusi, Suhendro menyatakan telah menyiapkan petugas untuk memandikan jenazah sekitar 12 jenazah. ''Itu yang saya siapkan. Mudah-mudahan tidak lebih dari itu, karena kalau lebih dari itu kami nanti yang repot,'' katanya.

Sementara para anggota keluarga, pengacara, perwakilan dari kedutaan besar, dan kejaksaan negeri eksekutor yang sebelumnya berkumpul di Kejaksaan Negeri Cilacap, pada Selasa (26/7) siang sekitar pukul 13.50, terlihat datang di dermaga. Mereka semua tiba di dermaga dengan menggunakan bus mini yang dipinjam Kejari Cilacap dari Pemkab Cilacap.

Rombongan yang kemudian menyeberang ke Nusakambangan tersebut, antara lain berasal dari perwakilan terpidana mati asal Pakistan, India dan Nigeria. Perwakilan kedubes yang hadir, adalah dari Kedubes India, Pakistan dan Nigeria. Namun terpidana dari Nigeria, yang ikut menyeberang ke Nusakambangan adalah jaksa eksekutor dari Kejari Medan, Olo Paneholan.

Sementara dari perwakilan terpidana mati Freddy Budiman yang biasanya diwakili oleh ibunya, belum terlihat. Namun kemungkinan sudah lebih dulu menyeberang ke Nusakambangan, karena diketahui sudah beberapa hari berada di Cilacap.

Kuasa Hukum Freddy Budiman, Untung Sunaryo, saat dihubungi via telepon genggamnya menyebutkan keluarga Freddy Budiman sudah berada di Cilacap sejak beberapa hari lalu. ''Ini saya sedang dalam perjalanan ke Cilacap,'' katanya.

Saat ditanya apakah sudah mendapat pemberitahuan dari kejaksaan soal pelaksanaan ekseskusi,  Untung mengaku belum mendapat pemberitahuan. ''Saya belum mendapat pemberitahuan. Ini saya mau  ke Cilacap mau menyampaikan hasil putusan PK dari Mahkamah Agung,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement