Ahad 24 Jul 2016 17:13 WIB

Bantuan untuk Korban Pergerakan Tanah di Sukabumi Mulai Mengalir

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Tanah retak
Foto: Antara
Tanah retak

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bantuan kemanusian untuk warga yang menjadi korban pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai mengalir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban penderitaan para korban bencana.

"Pemkab telah berupaya menyalurkan bantuan darurat berupa makanan kepada korban pergerakan tanah,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan Sabtu (23/7).

Selain dari pemkab, bantuan dari sejumlah pihak lainnya mulai mengalir.Diantaranya dari BPBD Provinsi Jawa Barat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sukabumi, Dinas Sosial (Dinsos) Sukabumi, perusahaan swasta, dan partai politik serta Palang Merah Indonesia (PMI) Sukabumi. Usman mengatakan, bantuan ini matoritas untuk memenuhi kebutuhan dasar dari korban bencana seperti makanan.

Data BPBD menyebutkan, bencana pergerakan tanah menyebabkan ratusan rumah warga di dua desa Kecamatan Curug Kembar yakni Nagrakjaya dan Cimenteng mengalami kerusakan. Di Desa Nagrakjaya bencana menyebabkan sebanyak 282 unit rumah rusak.

Rinciannya, sebanyak 14 rumah rusak berat, 43 rumah rusak sedang, 109 unit rumah rusak ringan, dan sebanyak 116 rumah lainnya terancam. Sementara di Desa Cimenteng warga yang terkena dampak mencapai 60 jiwa. Jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan diperkirakan akan bertambah banyak.

Pasalnya, bencana pergerakan tanah hingga kini masih terus berlangsung.Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana menambahkan, lembaganya telah menyalurka bantuan kepada korban bencana. Di antaranya makanan, obat-obatan, dan peralatan mandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement