REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan jumlah petugas taman termasuk jam kerjanya. Para petugas diharapkan dapat mengantisipasi kerusakan aksesori taman oleh para pemburu Pokemon Go.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan, sejak "game" Pokemon Go digemari berbagai kalangan, para pemain menyebut Pokemon banyak di taman-taman kota terutama di Taman Sangkareang.
"Akibatnya, para pemburu Pokemon berdatangan ke Taman Sangkareang dan secara tidak langsung ada yang merusak bunga-bunga, fasilitas taman hingga alat permainan anak-anak yang digunakan oleh orang-orang dewasa karena keasyikan bermain Pokemon,” kata dia di Mataram, Jumat (22/7).
Saat ini pihak Dinas Pertamanan telah menambah jumlah satgas taman di Taman Sangkareang, dari biasanya dua orang kini menjadi empat orang. Jam kerjanya satgas inipun bertambah, yang biasanya keraja hingga pukul 12.00 WITA, kini bertugas sampai pukul 03.00 WITA.
"Para pemburu Pokemon tidak sadar kalau mereka main Pokemon hingga pagi hari, inilah yang harus kita antisipasi termasuk kerawan-kerawanan lainnya," katanya.
Selain di Taman Sangkareang, menurut dia, para pemburu Pokemon juga banyak di Taman Udayana, dan Taman Adipura. Karena itu,pihaknya juga menambah personel dan jam kerja satgas taman disana.
Apalagi, katanya, pemerintah kota saat ini sedang berbenah melakukan penataan untuk kegiatan Hari Anak Nasional dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-26."Taman-taman kota sudah kita tata agar terlihat menarik dan indah, sayang kalau dirusak lagi oleh para pemburu Pokemon," katanya.
Kemal berbaharap, para pemain Pokemon Go ini bisa ikut berpartisipasi menjaga keindahan kota, dengan tidak merusak taman-taman kota. "Silakan bermain, tetapi tamannya jangan dirusak," kata Kemal yang awalnya mengira banyaknya masyarakat yang mengunjungi taman karena taman sudah bagus tertata tetapi ternyata karena Pokemon.