REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan Polri mengantisipasi lahirnya kelompok separatis baru. Kelompok seperti ini harus ditekan karena mengajarkan ideologi kekerasan.
Menurur Boy, sosialisasi perlu terus kepada masyarakat agar hidup berdasarkan Pancasila, termasuk memberikan pemahaman tentang Islam yang rahmatan lil alamin.
"Agama Islam tidak dibenarkan melakukan aksi-aksi kekerasan dengan pembunuhan," kata Boy di Mabes Polri, Kamis (21/7).
Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), lanjutnya, harus memaksimalkan deradikalisai. Boy menegaskan yang perlu terus dipantau, yaitu kelompok yang menggunakan isu agama untuk kekerasan.
Boy mengatakan Polri tidak menginginkan generasi muda terpengaruh propaganda yang dilancarkan kelompok radikal seperti ISIS.