REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat belum menentukan sikap soal kemungkinan kenaikan ambang batas dalam pemilu baik di ajang pemilihan presiden (pilpres) maupun legislatif (pileg).
Meski begitu, Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan partai tersebut memiliki atensi besar terhadap pelaksanaan pemilihan umum yang akan digelar pada 2019. “Kami FPD siap membahas sedini mungkin hal ini untuk persiapan pemilu ke depan yang berkualitas,” ujarnya, Kamis, (21/7).
Pelaksanaan pemilu masih sekitar tiga tahun lagi, Ibas berharap pemerintah dan DPR segera menyiapkan payung hukum agar pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan baik dan demokratis.
Demokrat sepakat bahwa sistem demokrasi adalah yang terbaik untuk mewujudkan kedaulatan dalam memilih dan dipilih secara langsung. Oleh karenanya segala persiapan pemilu khususnya payung hukum harus segera dibahas bersama.
Anggota Komisi X DPR RI ini menyebut ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama terkait pelaksanaan pemilu adalah efisiensi dan efektifitas. Pasanya penyelenggara pemilu hanya melakukan sekali proses pemilihan.
Ibas mengingatkan jangan sampai mengorbankan esensi demokrasi yaitu kedaulatan rakyat. Menurut dia, mengawal sistem pemilu multipartai yang lebih sederhana dan kuat adalah sebuah cita cita. Namun di sisi lain demokrasi juga harus diartikan sebagai proses besar dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat.
“Bukan sekadar membatasi hak-hak memilih dan dipilih untuk tujuan besar bangsa,” ujarnya.
Ibas berharap semangat bersama segenap komponen bangsa dalam mengawal pelaksanaan pemilu baik DPR, pemerintah dan masyarakat dapat tumbuh. Termasuk memberi waktu yang cukup bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggelar cara baru pesta demokrasi di Tanah Air.
“Kita tidak bisa melihat hanya seberapa besar ambang batasnya saja, melainkan kualitas demokrasinya itu sendiri harus dibarengi dengan semangat bersama menuju Indonesia yang jauh lebih baik, maju, adil dan sejahtera,” jelas wakil rakyat asal Dapil VII Jawa Timur ini.