Rabu 20 Jul 2016 22:07 WIB

Luhut Sebut Militan Uighur Terdeteksi di Riau

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan
Foto: setkab.go.id
Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inteligen Indonesia mewaspadai kemungkinan militan Uighur di Kepulauan Riau. Pada Rabu (20/7), Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan mengangkat isu tersebut.

"Uighurs sudah masuk area itu, kita terus monitor," kata Luhut, dikutip Strait Times. Ia menolak memberi informasi lebih lanjut soal keberadaan sel teror di Indonesia pascakematian Santoso.

Uighur adalah sebutan bagi kelompok etnis Muslim-Turkic di Cina bagian barat, Xinjiang. Mereka sering dikaitkan dengan kelompok-kelompok teror, termasuk dengan militan yang berada di Indonesia.

Laporan sebelumnya telah mengindikasikan bahwa sekitar delapan Uighur telah masuk ke Indonesia dan bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kelompok ini dipimpin oleh Santoso, militan teror paling dicari yang tewas dalam operasi dua hari lalu.

Sejumlah militan Uighur yang tak teridentifikasi juga tampak bersama dengan militan MIT lainnya dalam sejumlah foto yang menyebar di daring. Diduga foto itu diambil di area hutan Poso, Sulawesi Tengah, tempat persembunyian MIT selama ini.

Dalam perkembangan terbaru, sebuah ancaman bom dari kelompok militan kecil yang disebut Kelompok Islam Insaf muncul pada operator kapal feri di Singapura. Kapal tersebut memiliki rute Singapura dengan Batam.

Menurut laporan Strait Times, ancaman itu dilayangkan awal bulan Juli. Sedikitnya dua surat dikirim ke operator Horizon Fast Ferry dan Batam Fast pada 4 Juli. Kelompok Islam Insaf mengancam akan menyerang tujuan populer wisatawan seperti Tanjung Pinang dan Nagoya Hill Shopping Mall di Batam.

Kepulauan Riau adalah provinsi terdekat Indonesia dengan Singapura. Biasanya pelancong menggunakan feri untuk menyebrang. Pemerintah provinsi kemudian menurunkan kewaspadaan di area setelah ancaman bom tidak terjadi.

Meski penjagaan tetap dilakukan di area vital yang jadi pusat kerumunan, seperti pelabuhan dan bandara Hang Nadim International Airport di Batam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement