REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adhyaksa Dault bersikap realistis sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dari calon perseorangan. Ini karena sampai saat ini baru berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 320.000 salinan kartu tanda penduduk (KTP).
"Sampai saat ini saya baru mengumpulkan fotokopi KTP sebagai syarat dukungan sebanyak 320.000 dari seluruhnya sekitar 600.000 fotokopi KTP," kata Adhyaksa Dault usai bertemu Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah untuk Gubernur Muslim Jakarta (MTJB-GMJ) di Jakarta, Selasa (19/7).
Menurut Adhyaksa, jika sampai batas waktunya, yakni pada Agustus, tidak dapat memenuhi persyaratan dukungan berupa salinan KTP mencapai 700.000 dukungan, maka dia siap jika ada partai politik yang akan mengusungnya baik sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Jika kemungkinannya lebih buruk lagi, yakni semua partai politik sudah memiliki figur yang akan diusungnya, maka Adhyaksa akan menyerahkan langkah selanjutnya kepada Majelis Pelayanan Jakarta (MPJ) dan Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah untuk Gubernur Muslim Jakarta (MTJB-GMJ).
MPJ dan MTJB-GMJ sejak awal menyatakan mendukungnya. Adhyaksa bertemu pimpinan PMJ maupun MTJB-GMJ di Masjid Sunda Kepala, Jakarta, pada Selasa. Mereka antara lain KH Didin Hafiduddin, KH Habib Rizieq dan KH Kholil Ridwan. Menurut Adhyaksa, PMJ dan MTJB-GMJ pada Selasa mengumumkan lima nama bakal calon gubernur DKI Jakarta yang direkomendasi.
"Jika nama saya masuk di antara lima nama bakal calon gubernur DKI yang akan direkomendasi, selanjutnya konsultasi program-program kedua lembaga itu," katanya.