Selasa 19 Jul 2016 16:28 WIB

Polisi: Kami Hanya Mencegah Separatisme

Red: Ilham
Sejumlah anggota kepolisian berjaga di depan Asrama Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Jumat (15/7).
Foto:

Kapolresta Yogyakarta AKBP Tommy Wibisono jugaa mengatakan, pemberitaan di media sosial dan broadcast berantai yang isiya Yogya tidak aman merupakan berita bohong atau hoax. Tommy juga memastikan bahwa foto yang beredar di media sosial terkait pengamanan mahasiswa Papua di Yogya banyak yang bohong.

"Ada foto pakai koteka, ada yang badannya digambari bendera separatis dan ada yang mukanya berdarah serta hdungnya ditarik. Itu semua tidak benar dan ini tengah kita selidiki. Kita (polisi dan wartawan) ada di sana (asrama), NKRI itu harga mati," katanya.

Karenanya, Tommy mengaku kecewa dengan maraknya pemberitaan yang tidak benar terkait pengamanan asrama Papua di Yogyaarta dua hari lalu.  Termasuk juga berita penahanan mobil PMI oleh polisi saat akan memberikan bantuan makanan ke asrama juga dipastika berita bohong.

Kabid Hukum PMI Kota Yogyakarta Edy Haryanto yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, tdak benar jika mobil PMI dihalangi polisi, bahkan ditahan saat penjagaan asrama Papua dilakukan. "Itu tidak benar, saya sendiri yang ke sana setelah ada telepon memita bantuan makanan. Tetapi saat saya datang dan koordinasi dengan polisi pihak yang minta bantuan tidak ada," ujarnya.

Karena tidak ada PMI kemudian pulang ke markas. Baru malam harinya makanan dan minuman tersebut diambil seorang wanita bernama Erna yang mengaku menelepon meminta bantuan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement