REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan secara resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2016 yang terdiri dari subsektor Kemenhub dan instansi terkait lainnya seperti Kementerian PU dan PERA, Korlantas Polri, TNI, Badan Pengelola Jalan Tol, BMKG, BASARNAS di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (18/7).
Sebelumnya, Jonan telah menetapkan masa angkutan lebaran 2016 yang telah dimulai 24 Juni hingga 17 Juli 2016 untuk moda transportasi darat, udara, dan kereta api.
Sedangkan khusus untuk moda transportasi laut telah dimulai lebih dahulu yaitu 18 Juni sampai 24 Juli 2016. Perbedaan penetapan masa angkutan lebaran untuk moda transportasi laut lebih panjang dikarenakan karakter moda ini butuh waktu perjalanan lebih lama.
Adapun posko angkutan laut lebaran yang semula dipusatkan di Ruang Nanggala, Gedung Cipta lantai 7 Kemenhub pindah ke Ruang Samudera Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Gedung Karya Lantai 14 Kemenhub hingga 24 Juli 2016 untuk terus melakukan monitoring dan pemantauan terhadap 52 pelabuhan pantau di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono menyampaikan, seluruh jajaran perhubungan laut masih terus melakukan monitoring dan standby untuk memastikan arus balik dengan angkutan laut Lebaran berjalan baik dan lancar.
"Saya terus menginstruksikan sekaligus memberikan semangat kepada seluruh jajaran perhubungan laut yang sedang bertugas khususnya di angkutan laut lebaran baik yang di kantor pusat maupun yang berada di pelabuhan agar terus berjaga-jaga, memonitor setiap kapal dan lonjakan penumpang di pelabuhan dan memastikan arus balik dengan kapal berjalan lancar," kata Tonny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/7).
Ia mengatakan para petugas posko angkutan laut lebaran terus memberikan laporannya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut terkait dengan penyelenggaraan arus balik di wilayahnya masing-masing.
"Kami ada grup komunikasi yang terdiri dari pejabat dan petugas angkutan laut lebaran yang dapat diakses melalui telepon genggam, jadi setiap laporan penanganan arus mudik maupun arus balik melalui transportasi laut di 52 pelabuhan yang dipantau secara terus menerus disampaikan berkala dan apabila ditemukan kendala maupun masalah maka dapat segera dicari solusinya," ungkapnya.
Tonny mengapresiasi para petugas beserta jajarannya yang telah berperan aktif dan menunjukkan kinerjanya di masa angkutan laut Lebaran sehingga hingga H+11 tujuan zero accident dapat tercapai.