REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto, membenarkan kontak tembak antara personel Operasi Tinombala di Poso dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso. Dua orang dari kelompok teroris itu dilaporkan tewas.
"Ada dua anggota yang diduga anggota Santoso yang tewas dan saat ini sedang dalam proses evakuasi," kata Hari Suprapto, saat dihubungi di Poso, Senin (19/7) malam.
Baku tembak itu terjadi di pegunungan sekitar Desa Tambarana, Kabupaten Poso, sekitar pukul 17.00 WITA dan berlangsung selama sekitar setengah jam. Setelah dilakukan penyisiran, ditemukan dua jenazah anggota kelompok sipil bersenjata tersebut.
(Baca Juga: Penjelasan Kapuspen TNI Soal Baku Tembak dengan Kelompok Santoso)
Namun Hari enggan memberikan keterangan lebih jauh karena kedua jenazah masih dalam proses evakuasi dari lokasi yang cukup jauh di dalam hutan dengan medan yang berat. "Mungkin besok siang baru ada informasi yang lengkap," ujarnya.
Mengenai informasi yang menyebutkan salah satu jenazah korban tembak ada kemiripan dengan Santoso, Hari Suprapto menolak berkomentar. "Kita tunggu aja hasil identifikasi jenazah. Insya Allah besok siang ada informasinya," ujar dia.
Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso. Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang.
Selama ini, kerja sama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso. Sudah banyak anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap oleh tim Satgas Tinombala.
(Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Dapat Laporan Tewasnya Diduga Santoso)