Sabtu 16 Jul 2016 10:38 WIB

Kasus Vaksin Palsu, RS Permata Bekasi Akui Lalai

Rep: Muhyiddin/ Red: Nidia Zuraya
Vaksin palsu (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Vaksin palsu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- RS Permata Bekasi masuk dalam daftar pengguna vaksin palsu yang diumumkan Kementerian Kesehatan. Pihak rumah sakit itu mengakui ada kelalaian dari petugas farmasi di rumah sakit swasta tersebut.

Manajer Pelayanan Medis RS Permata Bekasi dr. Siti Yunita mengakui adanya kelalaian dari rumah sakit tersebut terkait adanya vaksin palsu yang tengah meresahkan masyarakat tersebut. "Iya, makanya saya bilang itu mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar dokter menyuntikkan itu pun kita lewat," kata Nita kepada wartawan di RS Permata Bekasi, Jalan Raya Mustika Jaya, Kota Bekasi, Sabtu (16/7).

Nita mengatakan, produk pembelian vaksin yang dibeli dari distributor secara fisik memang tidak diperlihatkan. "Biasanya dia jual apa-apa isinya apa. Nah itu, kita butuh yang mana, itu nanti yang disampaikan. Setelah ada barang, itu screaning-nya di gudang bagian farmasi, karena orang farmasi kan yang tahu," jelas dia.

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan semua produk vaksin tersebut terlihat sama dengan yang asli. Karena itu, kata dia, meskipun produk tersebut difoto tidak dapat diketahui.

Atas kelalaian petugas farmasi rumah sakit tersebut, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dewan Direksi (BOD). "Ini kita nanti bicarakannya dengan BOD. Terus terang ada kelalaian, pasti ada kelalaian di sini ya," ujarnya.

ebelumnya, Jum'at (16/7) sekitar 70 orang tua mendatangi RS Permata Bekasi untuk meminta pertanggungjawaban terhadap rumah sakir tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement