Jumat 15 Jul 2016 17:25 WIB

Impor Kurma di Lampung Naik Dua Kali Lipat

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
 Pembeli sedang memilah kurma
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pembeli sedang memilah kurma

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Selama bulan Juni lalu, impor buah kurma mengalami kenaikan cukup signifikan yakni 206,27 persen. Kenaikan tersebut dipicu karena Ramadhan dan persiapan Lebaran Idul Fitri 1437 H.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Bambang Widjonarko mengatakan angka impor tertinggi tercatat pada kelompok biji-bijian berminyak seperti buah kurma. “Kenaikannya 206,27 persen,” katanya, Jumat (15/7).

Ia mengatakan kenaikan angka impor secara keseluruhan di Lampung juga disebabkan puasa dan Lebaran mencapai 126,03 persen. Impor Lampung pada Juni 2016 tercatat 198,29 juta dolar Amerika Serikat (AS). Naik tipis 2,68 juta dolar AS dibanding Mei 2016 yang tercatat 195,59 juta dolar AS.

Kenaikan juga terjadi pada impor binatang hidup yang naik 59,66 persen. Impor binatang hidup terutama pada bibit sapi yang akan menjalani proses penggemukan di Lampung sebelum disembelih atau dikirimkan ke Jawa dan provinsi lain di Sumatra. Bibit sapi impor ini berasal dari Australia.

Sedangkan impor ampas/sisa industri makanan naik 40,43 persen. Komoditas ini sering dijadikan pakan ternak di Lampung. Kebanyakan berasal dari Amerika Serikat.

Ketika menjelang Lebaran tahun ini, BPS belum bisa mendata impor pakaian bekas yang selalu dicari warga. Impor pakaian bekas ternyata tidak terdata atau tidak masuk di Pelabuhan Panjang Lampung.

Pakaian bekas impor yang ada di Lampung, diperkirakan masuk dari pelabuhan lain di luar Lampung. Atau juga bisa melalui pasar gelap yang tidak resmi, sehingga aktivitasnya tidak dapat diketahui.

Mengenai negara pengimpor terbesar ke Lampung adalah AS senilai 31,16 juta dolar AS, Australia 22,72 juta dolar AS, Cina  22,38 juta dolar AS, Jepang 19,30 juta dolar AS, Arab Saudi 18,07 juta dolar AS, dan Qatar 16,94 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement