Kamis 14 Jul 2016 15:15 WIB

'PDIP Punya Banyak Stok Kader Terbaik untuk Lawan Ahok'

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Gembong Warsono (kedua kanan)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gembong Warsono (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan siapa calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Namun, PDIP mengatakan punya banyak kader yang bisa diusung untuk menjadi lawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan, partainya masih intens melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai besar untuk menumbangkan calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"PDIP belum, Mas. Partai belum memutuskan siapa yang akan diusung oleh PDIP. Belum memutuskan," kata Gembong Warsono kepada Republika.co.id, Kamis (14/7).

Gembong mengatakan, untuk saat ini PDIP masih mencermati dinamika yang berkembang di DKI Jakarta sehingga kader partai yang diputuskan benar-benar sosok yang dikehendaki rakyat DKI Jakarta.

"Kader PDIP semua masih berpotensi karena PDIP banyak stok kader yang terbaik yang bisa kita majukan untuk melawan Ahok. Jadi bagi PDIP perjuangan tidak kekurangan stok kader untuk maju pada pilkada mendatang," jelasnya.

Menurut dia, PDIP saat ini sudah melakukan melakukan komunikasi politik dengan lima partai besar, yaitu Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB. "Komunikasi politik yang kita bangun ini akan kita matangkan pasca-Lebaran ini. Mudah-mudahan ini ada titik temu sehingga menghasilkan calon terbaik," ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu pada pertemuan yang difasilitasi Partai Gerindra sudah terdapat beberapa kesepahaman. Pertama, kata dia, disepakati bahwa ke depannya akan melakukan penguatan peran atau fungsi dari kelima partai tersebut.

Kedua, lanjut dia, juga sudah disepakati bahwa PDIP dan Gerindra tidak mungkin mendukung calon perseorangan.

"Itu dua kesepakatan yang kita capai antara PDIP dan Gerindra. Tinggal bagaimana ke depan, yang harus kita matangkan adalah pemahaman terhadap persoalan Jakarta. Kalau itu ada kesamaan, tinggal mencari sosok figur yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan Jakarta ke depan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement