Kamis 14 Jul 2016 13:01 WIB

Sektor Pariwisata Pangandaran Perlu Penataan

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Angga Indrawan
Pantai Pangandaran saat lebaran. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pantai Pangandaran saat lebaran. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran di musim Lebaran tahun ini menurun. Hal ini nampak dari berkurangnya jumlah hunian hotel saat musim libur Lebaran 2016 dibanding tahun lalu.

Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Pangandaran, Edi Rusmiadi mengatakan, Kabupaten Pangandaran yang banyak memiliki objek wisata perlu penataan dan zonasi. Pengandaran sudah terkenal, meski dibuat zonasi pengunjung akan mendatangi lokasi yang ditujunya.

"Harus ada ruang publik, tata ruangnya lebih tertata sebab harapan wisatawan mau menikmati pemandangan pantai dan tidak terganggu pemandangannya," kata Edi kepada Republika.co.id, Kamis (14/7).

Ia menerangkan, saat musim libur Lebaran parkiran tersebar di mana-mana. Dikelola oleh kelompok yang tidak jelas dengan tarif seenaknya saja. Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan kesan yang kurang baik kepada wisatawan.

Selain itu, biasanya banyak pedagang musiman dari luar daerah. Mereka datang ke Pangandaran kemudian memasang tenda seenaknya. Tapi, dikatakan Edi, tahun ini pedagang musiman yang datang dari luar mulai diminimalisasi.

Namun, jumlah pedagang lokal ternyata bertambah sehingga ruang publik semakin menyempit. Berangkat dari permasalahan tersebut, menurut Edi, perlu zonasi agar Pangandaran lebih tertata.

Edi mengungkapkan, Kompepar juga menilai tahun ini cukup ramai pengunjung. Tapi, pengunjung dari kalangan kelas menengah ke bawah. Kelas menengah ke bawah kemungkinan datang ke Pangandaran di waktu Subuh. Sore harinya mereka pulang kembali.

"Mereka bawa bekal makanan, air galon bawa sendiri, itu kan artinya daya beli wisatawan minim," ujar Edi.

Hal ini terbukti karena masih banyak kamar hotel yang kosong. Biasanya, di waktu musim libur kamar hotel penuh. Wisatawan pun akan menginap di rumah warga. Namun, di musim libur Lebaran kali ini banyak rumah warga yang tidak terisi.

Menurut Edi, hal ini bisa jadi indikasi menurunnya jumlah wisatawan kelas menengah ke atas. Sebab, kelas menengah ke atas kemungkinan besar akan memilih kamar hotel untuk tempat menginapnya.

Edi menegaskan, Pangandaran yang memiliki banyak tempat wisata harus menentukan target pasar. Kalau target pasarnya kelas menengah ke atas, ia menilai sangat perlu zonasi dan ruang publik. Tujuannya, agar wisatawan bisa menikmati pemandangan dan pantai yang bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement