REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengungkapkan target penyelesaian simpang susun Semanggi pada 17 Agustus 2017. Ia mengatakan berdasarkan jadwal, penyelesaian proyek itu membutuhkan waktu 18 bulan.
"Kalau sesuai jadwal sekitar September atau Oktober 2017 selesainya. Tapi kami berharap 17 Agustus sudah bisa dioperasikan tahun depan. Kendala karena kami bekerja di ruang taman yang ada sekarang," katanya, Rabu (13/7).
Yusmada optimis simpang susun Semanggi akan menjadi salah satu cara terbaik mengurangi kemacetan di wilayah itu. Keyakinannya didasari hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan JICA.
"Kami memisahkan arus. Yang tadinya Semanggi macet, karena ada kondisi weaving (mobil berubah jalur), saling menjalin mau ke kanan dan kiri saling berbenturan," ujarnya.
Menurutnya, volume kendaraan di wilayah itu sudah terbilang amat padat hingga jarak antarbemper mobil sudah dekat saat terjadi kemacetan. Alasannya juga karena terjadi bottleneck atau penyempitan jalan dari enam jalur menjadi empat jalur.
"Jadi ini terjadi delay, akhirnya terjadi antrean yang panjang. Nah, solusinya harus dipisahkan arusnya itu, supaya jangan terjadi benturan weaving tadi. Caranya dengan memberikan yang belok ke kanan itu jalur sendiri. Cukup dengan dua ramp itu semua nanti jalur jalan sudah enggak ada lagi benturan-benturan," ujarnya.