Senin 11 Jul 2016 16:09 WIB
WNI Disandera

TNI Diminta tak Ragu Lakukan Operasi Militer di Filipina

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Pemerintah didesak untuk segera mengambil langkah diplomatik serta operasi militer untuk membebaskan sandera warga negara Indonesia. Anggota Komisi I DPR RI, Johny G Plate mengatakan, pemerintah harus mendorong kerjasama TNI dengan militer Filipina untuk membebaskan warga sipil asal NTT yang baru saja disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Malaysia.

‎"TNI tidak perlu ragu dalam mengambil aksi militer dalam melindungi segenap warga negara Indonesia dimanapun," tutur Johny pada wartawan, Senin (11/7).

Anggota DPR RI daerah pemilihan NTT itu menambahkan, upaya maksimal harus ditunjukkan pemerintah melalui diplomasi progresif dan operasi militer. Termasuk di wilayah yurisdiksi Filipina yang saat ini menjadi pusat kelompok Abu Sayyaf. ‎Sebab, kelompok perompak saat ini sedang mengincar warga negara Indonesia untuk dijadikan sandera dan meminta tebusan uang.

Terakhir, tiga warga negara Indonesia asal NTT diculik dan dijadikan sandera oleh perompak yang diduga kelompok Abu Sayyaf. Tiga sandera itu melengkapi 7 sandera sebelumnya yang sampai saat in belum dapat dibebaskan oleh pemerintah Indonesia. Johny mengatakan, kelompok Abu Sayyaf sudah bekerja secara sistematis dan hanya mengincar warga negara Indonesia.

"‎Tindakan kriminal terorisme oleh kelompok Abu Sayyaf sudah sangat sistematis dan menjadikan WNI sebagai sasaran utama," tegas dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement