Sabtu 09 Jul 2016 04:59 WIB

Tim Gegana Polda Kaltim Evakuasi Benda Mencurigakan

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tim Gegana Brimob Polda Kalimantan Timur, Jumat (8/7) malam, mengevakuasi sebuah tas ransel mencurigakan di belakang sebuah ruko di Jalan AW Syahranie Samarinda. Kapolsekta Samarinda Ulu Komisaris Chandra Hermawan kepada wartawan Sabtu (9/7) dinihari membenarkan adanya temuan tas mencurigakan tersebut.

"Kami menerima laporan dari salah seorang warga pada Jumat petang bahwa ada ransel berwarna hitam mencurigakan kemudian langsung menindaklanjutinya dengan mengecek ke lokasi. Kami kemudian berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob POlda Kaltim untuk mengecek tas ransel mencurigakan tersebut," ujar Chandra Hermawan.

Dari pantauan, tas ransel mencurigakan tersebut tergeletak di belakang ruko di Gang 100 yang berjarak sekitar 40 meter dari Jalan AW Syahranie Samarinda. Puluhan personel Brimob Polda Kaltim bersenjata laras panjang dibantu personel Polsekta Samarinda Ulu dan Polrestas Samarinda terlihat berjaga di lokasi ditemukannya tas ransel mencurigakan tersebut.

Polisi juga terlihat memasang garis polisi persis di depan gang untuk menghalangi ratusan warga yang berkerumun di sekitar lokasi ditemukannya tas ransel mencurigakan itu. "Setelah di cek, ternyata tas tersebut hanya berisi pakaian dan alat-alat mandi. Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan benda mencurigakan tersebut sehingga kami langsung melakukan tindakan dengan mengecek lokasi dan memeriksa tas ransel mencurigakatan itu," katanya.

Dia mengatakan, polisi memang mengimbau masyarakat jika menemukan benda atau barang yang mencurigakan, segera melaporkannya ke polisi untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Polisi lanjut Chandra Hermawan masih mencari pemilik tas ransel tersebut.

Sementara, salah seorang warga yang ditemui di lokasi, Vera (50) mengatakan, tas ransel mencurigakan itu ditemukan persis di samping rumahnya. Warga RT 37, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu itu mengaku, mendengar informasi adanya tas ransel mencurigakan tersebut pada Jumat malam sekitar pukul 20.30 Wita.

"Saya mendengar adanya tas ransel mencurigakan diduga berisi bom dari anak saya. Kkemudian saat pulang ke rumah sudah banyak polisi terlihat bahkan banyak yang membawa senjata laras panjang. Jadi, saya tidak bisa masuk ke rumah karena di depan gang di pasang garis polisi," ujar Vera.

Ia mengaku merasa lega setelah polisi mengevakuasi kemudian mengecek tas ransel mencurigakan itu dan ternyata hanya berisi pakaian dan perlengkapan mandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement