Selasa 05 Jul 2016 19:33 WIB

Aher Kutuk Pelaku Pengeboman di Arab dan Solo

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kanan)
Foto: Antara/Agus Bebeng
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengutuk teror bom di tiga kota Arab Saudi (Madinah, Jeddah dan Qathif), serta di Kota Solo, Jawa Tengah. Aher meminta semua pihak waspada dan tidak terhasut aksi teror tersebut.

"Kita sebagai umat dan bangsa masih diuji dengan kehadiran orang-orang dengan ekstremisme pemahaman dan perilaku yang merusak," katanya, Selasa (5/7).

Ia mengajak semua pihak untuk merapatkan shaf umat dan wujudkan kesatuan bangsa. Menurutnya, tak ada satupun agama yang mengajarkan membunuh orang-orang yang tak bersalah. Karenanya, Aher berdoa agar tersebar hidayah kepada para pelaku di balik serangan ini.

"Kami mengutuk keras, seraya meminta semua pihak di Jawa Barat, termasuk masyarakat, agar makin meningkatkan kewaspadaan lingkungan," katanya.

Pelaku bom bunuh diri yang belum diketahui identitasnya semalam meledakkan diri dengan bom sabuk di lokasi parkiran markas keamanan. Jaraknya sekitar 400-500 meter di belakang Masjid Nabawi.

Pihak Kementerian Arab Saudi mengatakan, empat orang pasukan keamanan tewas dan lima orang pasukan keamanan lainnya menjadi korban luka-luka. Seluruh korban adalah anggota pasukan darurat khusus Arab Saudi yang dijalankan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sementara di Solo, pelaku menggunakan motor di Mapolresta Surakarta dan kemudian meledakkan diri ketika dicegat petugas, Selasa pagi. Aher melanjutkan, sekalipun Jabar relatif aman dari tindakan bom bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir, namun potensi gangguan selalu ada.

"Jawa Barat sudah teruji dari sisi keamanan, beberapa tahun terakhir tidak ada tindak terorisme seperti bom bunuh diri. Namun kami meminta semua pihak waspada," katanya.

Ia mengatakan, aparat keamanan baik Polisi/TNI harus makin aktif mewaspadai lingkungan, khususnya pada malam takbir dan Shalat Ied besok. Kedua kejadian ini dianggapnya paling rawan karena melibatkan massa yang banyak.

Sementara masyarakat tidak boleh terlalu larut euforia, namun mengabaikan hal ganjil seperti adanya orang baru yang gerak-gerik mencurigakan. Aher meminta masyarakat bahu membahu bersama aparat menjaga kondusivitas.

"Saya tadi pagi sudah berkoordinasi dengan Kapolda dan Pangdam III/Siliwangi, agar kita meningkatkan kewaspadaan dan bersama masyarakat menjaga ritual Idul Fitri tahun ini. Seraya bertawakal pada Allah, kita berdoa agar Jawa Barat tetap aman, nyaman, dan damai," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement