REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Satpol PP Kota Bandung, Eddy Marwoto mengatakan Mako 2 Satpol PP Kota Bandung akan dijaga aparat. Hal ini menyusul penyerangan yang dilakukan para PKL pasa Jumat (1/7) lalu dan aksi unjuk rasa pada Sabtu (2/7) siang ini.
Eddy menyebutkan upaya ini merupakan bentuk kesiagaan petugas. Terlebih jika sewaktu-waktu bisa kembali terjadi penyerangan. "Kita harus siaga, terlebih aksi pelemparan kemarin. Minimal kita memperlihatkan kesiapan dari sisi personil, kita akan tahan, kita lakukan tindakan tegas kalau anarkis," kata Eddy di Mako 2 Satpol PP di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Sabtu (2/7).
Ia menyebutkan petugas akan bersiaga hingga malam Takbiran. Untuk penjagaan Satpol PP juga meminta bantuan dari pihak kepolisian dan TNI.
Selain berjaga, Eddy menyebutkan akan tetap melakukan penertiban setiap harinya jelang Lebaran. Untuk mengantisipasi PKL yang tetap nekat berjualan. "Tidak ada lagi negosiasi. Tiap hari akan ada penertiban terus," ujarnya.
Untuk penjagaan pada Sabtu (2/7) ini, Satpol PP Kota Bandung mengerahkan seluruh personel lapangannya sebanyak 250 orang. Ditambah bantuan pengamanan dari TNI 60 orang, Kodim 10 orang, Denpom enam personil.
Kekuatan penjagaan ini dilengkapi dengan anggota Dishub Kota Bandung sebanyak satu regu. Serta personil Linmas 100 orang. Penjagaan ini dilakukan untuk antisipasi amukan kembali oleh PKL. Setelah sehari sebelumnya merusak kantor Satpol PP serta membakar tenda pos penjagaan petugas Satpol PP.