Kamis 30 Jun 2016 14:53 WIB

Ahok akan Pecat Kadis Perumahan DKI

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan mencopot Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji. Pencopotan itu terkait pembelian lahan rusun Cengkareng Barat menuai masalah. Ia pun menuding anak buahnya melakukan kecurangan.

Pria yang saban hari disapa Ahok itu mengaku menerima laporan Ika tentang adanya dana suap dalam pembelian lahan itu sejak Januari 2016. Sayangnya menurut Ahok, Ika hanya pura-pura takut dalam kasus suap. Permintaan Ahok menyelidiki aliran suap itu pun tak dilakukan Ika.

"Ibu Ika bilangnya ada kabidnya, ada duit. Iya dong, bu Ika-nya belagak ketakutan ini duit gimana gitu loh ya kan? Saya sudah bilang, saya sudah marah Januari. saya sudah bilang selidiki. Saya langsung pikir ada yang enggak beres," katanya di Balai Kota, Kamis (30/6).

Bahkan, Ahok mengklaim sempat ditawari uang suap tersebut. "Sampai ada yg berani mau halus-halus (menawari). Dia pikir saya demen duit. Saya sudah bilang aku ga demen duit. Aku demen ribut. Kita akan copot dia (Ika). Mungkin besok kali," ucap Ahok.

Mantan bupati Belitung Timur itu juga kecewa lantaran Ika tidak melakukan transaksi nontunai seperti keinginannya. Ahok menduga Ika melakukan 'permainan' dengan berpura-pura tak mengetahui tak ingin transfer ke surat kuasa. Sebab selama ini ia meminta transfer ditujukan pada rekening sertifikat.

"Kita mesti lihat, ini bayarnya bukan ke rekening Toeti (pemilik sertifikat) langsung. Bu Ika transfer bukan ke rekening sertifikat, tapi ke surat kuasa," ujarnya.

Atas dasar itu, ia menduga ada permainan yang dilakukan oknum pejabat Pemprov DKI. "Makanya ini ada sesuatu kan, padahal kita minta transaksi nontunai itu tujuannya kan supaya gampang melacak uang kemana. Mereka masih ngeles lagi, udahlah, oknum pejabat di DKI, cuma dua pilihan, dituduh incompetent, ga mampu, pinter-pinter masa ada yang gak mampu sih kan saya udah bilang, ngerti kok mereka kok. Tidak mampu atau memang ada sesuatu," ucap Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement