REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan sistem kelistrikan di Kota Kupang mengalami surplus 15 megawatt (MW) selama bulan Ramadhan tahun ini.
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur di Kupang, Rabu (29/6) mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah bekerja keras untuk mengamankan ketersediaan sistem daya di ibukota provinsi NTT tersebut sehingga kebutuhan listrik bisa memadai memasuki masa bulan Ramadhan.
Menurut dia, gangguan kelistrikan yang sewaktu-waktu bisa terjadi hingga saat ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak kondusif sehingga dapat menimbulkan gangguan secara tiba-tiba yang menyebabkan listrik padam. "Kita sekarang sedang musim angin kencang, cuaca tidak baik sehingga bisa saja ada gangguan tak terduga. Saat ini listrik padam bukan karena pemadaman bergilir namun pada kendala teknis secara mendadak," katanya.
Richard mengatakan pihaknya tetap menjaga ketersediaan listrik di Kupang karena kebutuhan daya listrik untuk aktivitas masyarakat di Kota dan sekitarnya membutuhkan daya yang besar. "Kalau kebutuhan daya untuk sistem di Kupang meningkat maka kita siapkan alternatif untuk daya yang disalurkan ke Soe karena listik ke Soe merupakan kelebihan daya yang disalurkan dari Kupang," katanya menambahkan.
Menurut dia, ketersediaan daya listrik di NTT bisa surplus hingga memasuki awal tahun 2017 karena adanya upaya penambahan daya listrik yang sedang dalam proses. Sistem listrik di provinsi berbasis kepulauan itu akan diperkuat dengan bantuan pemerintah pusat melalui kapal listrik apung berkekuatan 60 MW.
Menurut Richard, dengan adanya pasokan daya tersebut maka sistem akan semakin kuat dengan tambahan daya independent power producer (IPP) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Bolok, Kupang sebeasar 2x15 MW. "Kita sudah perpanjang kontrak untuk IPP di Bolok dan kita kasih deadline hingga bulan Desember tahun ini bagaimanapun caranya harus bisa menyiapkan 30 MW," katanya.