REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Stok Pupuk Urea bersubsidi menjelang lebaran tahun ini cukup melimpah. Saat ini, stok yang tersedia di gudang lini dua (produsen) dan gudang lini tiga (distributor) mencapai 163 ribu ton. Karena stoknya melimpah, PT Pupuk Kujang Cikampek meminta supaya petani segera memercepat masa tanam. Supaya, bisa menggenjot keterserapan pupuk bersubsidi tersebut.
Superintendent Infokom PT Pupuk Kujang Cikampek, Indra Goenawan, mengatakan, kondisi Pupuk Urea saat ini masih surplus. Sehingga, petani tak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk ini. Jangankan sampai lebaran. Stok pupuk saat ini masih mampu, mencukupi untuk kebutuhan Jabar sampai empat bulan kedepan.
"Makanya, kami meminta supaya petani memercepat tanam," ujar Indra, kepada Republika, Selasa (28/6).
Apalagi, sampai saat ini masih turun hujan di sejumlah wilayah. Dengan begitu, waktunya sangat tepat untuk memercepat tanam. Jika petani memercepat tanam, lanjut Indra, maka keterserapan pupuk akan terdongkrak. Mengingat, sampai saat ini keterserapan pupuk masih belum sesuai target.
Sehingga, bisa dipastikan stok pupuk di kedua gudang tersebut cukup melimpah. Namun, sisi positifnya tidak akan terjadi kelangkaan pupuk. Karena, stoknya sangat banyak.
Selain Pupuk Urea bersubsidi, lanjutnya, Kujang juga memiliki stok yang melimpah untuk pupuk nonsubsidi. Saat ini, Urea nonsubsidi jumlahnya mencapai 40 ribu ton. Sedangkan, stok Pupuk NPK (majemuk), mencapai 32 ribu ton.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, musim tanam gadu pertama ini, instansinya sudah mengimbau kepada petani untuk memercepat tanam. Dengan alasan, saat ini masih turun hujan. Sehingga, ketersediaan air masih ada.
"Kami sudah berupaya meminta petani untuk segera tanam. Jangan ada yang menundanya," ujar Agus.