Jumat 24 Jun 2016 17:32 WIB

Luhut: Crisis Center Dihidupkan Deteksi WNI yang Disandera

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
 Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dari hasil rapat terbatas dengan Menlu, Panglima TNI, Kapolri, Kepala Bakamla dan Menteri Pertahanan pemerintah mengambil lima poin untuk mendeteksi keberadaan WNI dan opsi langkah selanjutnya.

Luhut mengatakan, pertama Negara kembali menghidupkan crisis center yang beranggotakan banyak pihak. crisis center tersebut kemudian bertugas untuk mendalami kronologi kejadian dan letak para tawanan kali ini.

Crisis center tersebut dipimpin langsung oleh Sesmenko Polhukam, Mayjend TNI Eko. Luhut mengatakan, tim sedang mengidentifikasi kasus ini.

"Kedua, siapa yang melakukan penyanderaan ini. Ketiga, apa kaitanya penyandraan tahun ini dengan penyandraan sebelumnya. Keempat, dimana posisi penyandraan," ujarnya di Kantor Menkopolhukam, Jumat (24/6).

Ia melanjutkan, nantinya dari identifikasi tersebut Selasa pekan depan tim akan bertemu untuk membahas hal tersebut dan akan menentukan opsi penindakan yang akan dilakukan negara untuk menyelamatkan 7 WNI yang ditahan tersebut.

"Selasa pagi, kita rapat lagi. baru kita tentukan sikap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement