Jumat 24 Jun 2016 15:21 WIB

PPP Pastikan tak akan Dukung Ahok di Pilkada DKI

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (Romy)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (Romy)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga partai politik telah resmi menyatakan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju sebagai calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017.  Mereka adalah Golkar, Nasdem dan Hanura. Padahal, Ahok sendiri belum meastikan akan maju dari jalur partai atau jalur perseorangan.

Selain partai yang sudah menyatakan dukungan pada Ahok, beberapa partai juga sudah menegaskan tidak akan mendukung pencalonan pejawat Gubernur DKI Jakarta itu.

Seperti Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional sudah tegas tidak akan ikut mendukung Ahok dan memilih mencari kompetitor lain untuk melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Pondok Gedhe, Muhammad Romahurmuziy (Romi) juga menegaskan akan berada dalam barisan partai yang tidak akan mendukung Ahok.

Romi mengatakan, partainya hanya akan mengusung atau mendukung calon yang maju melalui jalur kepartaian. Saat ditanya soal kemungkinan Ahok maju melaloui jalur partai apakah PPP akan ikut mendukung, Romi menyatakan tidak akan ketemu kesebangunan visi dan misi antara Ahok dan partai berlambang Kabah.

"Rasanya sulit untuk menemukan kongruensi dan kesebangunan, karena kita mendengarkan aspirasi dari habaib dan umat muslim seluruh Jakarta," ujarnya

Romi menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penjaringan terhadap calon Gubernur yang akan maju di DKI Jakarta. Prosesnya sudah dijalani melalui pembukaan pendaftaran ke bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa nama sudah mendaftar untuk mengikuti proses penjaringan di DPP PPP. Mereka antara lain, Sandiaga Uno, Ahmad Yani, Hasnaeni, dan kader internal lain yang dinilai memiliki kapasitas.

Ia juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pimpinan partai politik lain soal pilkada DKI Jakarta. Pembicaraan akan terus dilakukan dengan parpol lain untuk memutuskan siapa yang akan didukung PPP untuk melawan Ahok di pilkada DKI Jakarta. Yang jelas sampai saat ini peluang bagi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang ingin maju melalui PPP masih terbuka.

"Pada prinsipnya kami belum mengunci pada dukungan, kita basisnya pada calon yang maju melalui parti politik, dan kita masih terbuka," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement