Jumat 24 Jun 2016 15:18 WIB

KNPI Minta Ketum Golkar Copot Ade Komarudin

Ketua DPR Ade Komarudin.
Foto: DPR
Ketua DPR Ade Komarudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Fahd El Fouz Arafiq meminta Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk mencopot Ade Komarudin dari jabatan Ketua DPR. Permintaan itu lantaran Fahd kecewa dengan sikap Ade yang menyebut Rifai Darus sebagai Ketua Umum KNPI saat mendatangi dialog yang digelar Rifai.

Fahd yang juga Ketua KNPI ini menilai, Ade Komarudin mendatangi dialog yang diselenggarakan KNPI ilegal. Sebab, Rifai Darus sudah diberhentikan dari KNPI.

"Bapak Ade Komarudin atas nama Ketua DPR RI menghadiri acara dialog yang diselenggarakan oleh KNPI ilegal. Rifai Darus yang mengaku Ketua Umum DPP KNPI sudah diberhentikan dalam Kongres Luar biasa pada tanggal 1-2 Juni 2016," ujar Fahd di dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/6) malam.

Fahd menyebut, kehadiran Ade Komarudin dalam forum KNPI itu menjadi satu sikap perlawanan dan tidak menghargai Novanto yang mendukung kadernya menjadi pimpinan KNPI. Padahal, ia sudah didukung pemerintah memimpin KNPI.

"Kami atas nama DPP KNPI yang sah periode 2015-2018 berdasarkan Surat Pengesahan terbaru pada tanggal 2 Februari 2016 oleh Kementerian Hukum dan HAM," kata Fahd.

 

Menurut Fahd, kehadiran Ade Komarudin merupakan sikap yang tidak taat pada fatsun organisasi. Hal tersebut, kata dia, juga menunjukkan bahwa Ade tidak pantas untuk memimpin satu lembaga negara yang besar seperti DPR RI.

 

"Atas sikap Bapak Ade Komarudin yang datang ke acara dialog KNPI ilegal maka kami merekomendasikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Bapak Setya Novanto untuk memberhentikan Bapak Ade Komarudin dari Ketua DPR RI yang mewakili Partai Golkar," ucap dia.

 

Fahd berkata, secara AD/ART partai, Ade Komarudin sudah melanggar karena hadir dalam forum ilegal. Menurut dia, Ade juga sudah membuat kegaduhan karena datang ke dialog ilegal tersebut.

"Pidato Pak Ade pun memprovokasi kader-kader pemuda yang ada di KNPI. Hal itu sudah membuat kegaduhan," ucap Fahd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement