Kamis 23 Jun 2016 13:45 WIB

Truk Sampah DKI Jakarta Kembali Ditolak Masuk TPST Bantargebang

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bayu Hermawan
Kendaraan pengakut sampah menunggu antrian bongkar muatan di TPST Bantar Gebang
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kendaraan pengakut sampah menunggu antrian bongkar muatan di TPST Bantar Gebang

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Truk sampah dari Pemprov DKI Jakarta ditolak masuk ke TPST Bantargebang, Kota Bekasi setelah tonase sampah yang masuk mencapai 2000 ton. Warga memblokade jalan masuk truk ke tempat penimbangan sampah.

Aksi ini mulai dilakukan pada Rabu (22/6) pukul 11.00 kemarin. Warga menutup pintu masuk truk setelah tonase sampah mencapai 2000 ton. Ratusan truk sampah dari Jakarta yang hendak membuang sampah di TPST Bantargebang pun terpaksa kembali ke DKI Jakarta.

"Langsung ditutup mulai jam 11. Yang belakangan nggak sudah bisa masuk," kata salah satu sopir truk sampah Pemprov DKI Jakarta, Toba (42 tahun), kepada Republika, Rabu (22/6). Beruntung, truk sampah yang dia kemudikan berhasil membuang sampah lantaran sudah masuk sekitar pukul 10.00 WIB.

Toba mengatakan, antrean panjang truk sampah yang akan masuk ke Bantargebang terjadi sesaat setelah warga menutup pintu masuk lokasi TPST Bantargebang. Mereka tidak bisa masuk dan terpaksa membawa pulang sampahnya ke DKI Jakarta. Tidak ada alternatif lokasi pembuangan sampah lain.

Sopir truk yang biasa membuang sampah dari wilayah Jakarta Pusat ini mengaku belum ada instruksi lebih lanjut kepada para sopir truk pascapenutupan pintu masuk Bantargebang.

Menurut perjanjian kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta dengan pengelola TPST Bantargebang PT Godang Tua Jaya, tonase kiriman sampah dari DKI Jakarta ke Bantargebang setiap hari maksimal 2000 ton. Kenyataannya, kiriman sampah dari Bantargebang mencapai 7000 ton per hari.

Warga kemudian sepakat menutup pintu masuk apabila tonase kiriman sampah sudah mencapai jumlah yang tertera dalam kesepakatan. Mereka membuka kembali pintu masuk TPST Bantargebang pada pukul 00.00 WIB dan menutup lagi setelah kiriman sampah mencapai 2000 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement