Rabu 22 Jun 2016 15:45 WIB

Tim Penyelamat Masih Kesulitan Jangkau Medan Longsor Jateng

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Ani Nursalikah
Petugas gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dan warga melakukan pencarian korban yang diduga tertimbun material longsor di Desa Donorati, Purworejo, Jateng, Rabu (22/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dan warga melakukan pencarian korban yang diduga tertimbun material longsor di Desa Donorati, Purworejo, Jateng, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim penyelamat masih kesulitan menjangkau medan longsor yang berada di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Hingga Rabu (22/6), alat berat untuk evakuasi belum dapat masuk ke medan longsor di Kabupaten Kebumen.

Dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/6), Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan telah  menerjunkan empat tim untuk membantu proses evakuasi korban longsor di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen.

"Kami kirimkan dua tim untuk masing-masing kabupaten. Operasi penanganan sudah dilakukan sejak Sabtu (18/6) lalu. Sampai saat ini, evakuasi yang kami lakukan sudah memasuki hari kelima," kata Agus.

Evakuasi di Kabupaten Purworejo masih fokus dilakukan di Desa Caok dan Desa Donorati. Di Kabupaten Kebumen, pencarian korban fokus di satu titik, yakni Desa Sempor.

Agus menuturkan, hingga Rabu siang, masih ada sekitar tujuh korban longsor asal Purworejo yang belum ditemukan. Tercatat sudah ada 38 jenazah korban yang berhasil ditemukan dan teridentifikasi sebagai warga Desa Caok maupun Desa Donorati. Hampir semua jenazah ditemukan dalam kondisi utuh, namun kondisinya telah membusuk akibat tertimbun tanah selama beberapa hari.

Baca: Pencarian Korban Longsor Terhambat

Sebanyak tujuh korban lain diperkirakan bukan penduduk asli dua desa. Sebab, menurut penuturan warga, mereka saat itu sedang melintas jalan desa. Ketujuh korban yang sedang berkendara itu tertimbun longsor besar setelah terhalang longsor kecil saat perjalanan.

Kondisi ini diakui Agus cukup menyulitkan pemetaan tim penyelamat. "Penyelamatan biasanya kami petakan berdasarkan permukiman. Untuk kondisi sekarang kami harus bekerja ekstra menentukan titik penyelamatan," ungkap dia.

Selain itu, Agus pun mengakui jika lokasi longsor sulit dijangkau oleh tim penyelamat. Kedua desa berada jauh dari jalan utama kabupaten. Topografi desa yang terletak di jalur Pegunungan Menoreh ini berupa bukit-bukit.

Karenanya, peralatan berat untuk baru dapat masuk ke lokasi pada hari kedua evakuasi, Senin (20/6). Kondisi serupa juga terjadi di Desa Sompor. Berdasarkan laporan tim penyelamat, alat berat hingga Rabu siang belum dapat masuk ke lokasi evakuasi.

"Akhirnya, tim penyelamat menggunakan metode pecah batu untuk memudahkan masuknya ekskavator. Kondisi lokasi berbukit-bukit dengan banyak batuan besar keras yang sulit dipindahkan," kata Agus.

Hingga Rabu, sebanyak tiga jenazah asal Desa Sempor telah berhasil dievakuasi. Tiga jenazah lain masih dalam pencarian tim penyelamat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement