Kamis 16 Jun 2016 13:43 WIB

Bekasi Gandeng Produsen Jaga Stabilitas Pasokan Daging

Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional.  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan kerja sama dengan sejumlah produsen daging sapi guna memenuhi kuota ketersediaan daging selama Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H/2016.

"Peran rumah potong hewan di Kota Bekasi saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging masyarakat, sehingga butuh peran pihak produsen untuk menjaga agar pasokan daging stabil," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Kamis (16/6).

Menurut dia, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pemasok daging sapi dari luar Kota Bekasi untuk membantu penyediaan stok daging sapi agar tetap stabil selam Ramadhan dan Idul Fitri. "Kerja sama pemasok sapi dari luar Kota Bekasi diharapkan peranan RPH dalam memasok kebutuhan daging sapi kepad masyarakat jadi lebih maksimal," katanya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Edi Kadarusman memprediksi permintaan daging sapi selama Ramadhan dan Lebaran menongkat sekitar 30 persen dari situasi normal. Sapi ternak di Kota Bekasi, ungkapnya, hanya sekitar 200-300 ekor sapi atau jauh dari kebutuhan masyarakat Kota Bekasi terhadap konsumsi daging sapi.

"Konsumsi daging sapi Kota Bekasi mencapai 8 gram per hari, sedangkan untuk tingkat nasional sudah 10 gram per hari," ujarnya.

Sapi lokal yang dikonsumsi di Kota Bekasi lebih banyak didatangkan dari Bali dan NTT dengan jenis peranakan ongol yang berkulit putih dan besar. Sementara itu, daging sapi impor yan diperdagangkan di Kota Bekasi saat ini mayoritasnya berasal dari Australia dan hanya dijual di tempat-tempat tertentu, misalnya minimarket dan supermarket.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement