Senin 13 Jun 2016 12:36 WIB

Tak Dilarang, Pedagang di Kota ini Pilih Tutup Selama Ramadhan

 Beberapa warung makan banyak yang memilih tutup pada hari pertama Ramadhan di kawasan perkantoran Jakarta, Senin (6/6). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Beberapa warung makan banyak yang memilih tutup pada hari pertama Ramadhan di kawasan perkantoran Jakarta, Senin (6/6). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah pedagang kuliner di Kota dan Kabupaten Gorontalo memilih untuk menutup warung selama bulan ramadhan. Padahal tidak ada larangan untuk berjualan siang hari dari pemda setempat.

"Selama puasa omzet agak turun, jadi lebih baik tidak berjualan. Dulu ada imbauan tidak berjualan siang hari di bulan puasa, jadi sudah biasa tutup warung," kata salah seorang pedagang di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, Ino Hasan, Ahad (12/6).

Meski demikian ia tetap menerima pesanan makanan, jika ada pelangan yang datang ke rumahnya. Ia mengakui sebenarnya kebijakan atau imbauan menutup warung selama siang hari di bulan ramadhan, akan merugikan sebagian pedagang kuliner. "Jadi kalau bulan puasa biasanya pedagang makanan berat banyak yang tutup, tapi pedagang musiman yang jual takjil bermunculan. Tapi sekarang tidak ada lagi larangan berjualan," ungkapnya.

Beberapa pedagang di Kota Gorontalo pun memilih tutup seharian penuh, karena mengaku rugi bila tetap memaksa berjualan. "Banyak makanan yang tidak laris, apalagi kalau hanya berjualan pada malam hari. Sekalian fokus ibadah," kata pedagang lainnya, Marni Wahab.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement