REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pembangunan jalan bebas hambatan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menyisakan masalah yang belum terselesaikan yaitu, rusaknya jalan penghubung antar desa di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta. Jalan yang menghubungkan tiga desa itu, kini kondisinya rusak parah. Akibatnya, Pemkab Purwakarta harus merogoh kocek sebesar Rp 17 miliar untuk memerbaikinya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, rusaknya jalan yang melintasi tiga desa, yaitu Desa Kertamukti, Cimahi dan Desa Cijunti, sering kali dilaporkan warga ke SMS center bupati. Akibat banyaknya keluhan ini, pemkab harus bertanggung jawab.
"Rusaknya jalan ini, dampak dari pembangunan jalan tol tersebut," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (12/6).
Menurut Dedi, selama pembangunan tol itu, armada berat milik PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang merupakan pemenang konsensus proyek, setiap harinya hilir mudik melewati jalan desa tersebut. Kendaraan besar tersebut, membawa material untuk pembangunan tol. Karena bebannya yang terlalu berat, jalan desa yang baru saja selesai dihotmix pada 2015 lalu itu, cepat rusak.
Parahnya lagi, setelah tol terpanjang di Indonesia itu diresmikan Presiden Jokowi setahun yang lalu itu, kata Dedi, sampai saat ini belum ada itikad dari PT LMS untuk memerbaiki jalan yang rusak itu. Karena itu, tahun ini pihaknya terpaksa menganggarkan biaya lagi untuk memerbaiki jalan tersebut.
Panjang jalan yang akan diperbaikinya itu, mencapai 27 kilometer. Konstruksinya juga akan diganti, dari yang tadinya hotmix ke beton. Supaya, jalan tersebut lebih kuat lagi. Dengan begitu, jalan ini diharapkan bisa tahan lama.
"Dalam waktu dekat, kita akan lelang. Supaya, jalan ini bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Baca juga: Transaksi Pembayaran akan Ditiadakan di Gerbang Tol Cikopo Mulai Senin