Sabtu 11 Jun 2016 23:00 WIB

Jokowi Groundbreaking Mobile Power Plant 50 MW di Lombok

Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Presiden RI Joko Widodo melakukan groundbreaking proyek Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas total 50 Mega Watt (MW) di desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat. Peletakan batu pertama ini  sebagai bagian dari rangkaian peninjauan progress program kelistrikan 35 ribu MW.

MPP ini akan memperkuat sistem kelistrikan Lombok dan merupakan upaya percepatan dalam meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju 100 persen di tahun 2020. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan listrik merupakan elemen yang sangat penting. "Semua membutuhkan listrik, kita harus menyelesaikan hal ini bersama sama, saling membantu," katanya.

Sistem kelistrikan di Wilayah NTB terdiri dari 3 sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Lombok merupakan sistem terbesar dengan beban puncak mencapai sekitar 212 MW dan daya mampu pasok sekitar 219 MW per Juni 2016. Dengan tambahan 50 MW dari MPP Lombok, maka akan menambah keandalan daya pasok sistem Lombok.

MPP Lombok ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 hingga 6 bulan agar dapat beroperasi. Dibangun sejak 8 Februari, kini pembangunan proyek MPP telah mencapai progress sebesar 70 persen. Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir mengatakan dengan masuknya MPP 50 MW kedalam sistem Lombok maka diperkirakan rasio elektrifikasi di Lombok akan meningkat dari 73,83 persen (per April 2016) menjadi 78,16 persen pada Desember 2016.

"Kami berharap dengan meningkatnya rasio elektrifikasi maka bisa menjadi katalisator peningkatan perekonomian masyarakat,” kata dia.

Sofyan menjelaskan pemilihan MPP berbahan bakar gas ini merupakan keputusan yang tepat dari PLN. Sebab, berpotensi dapat menghemat biaya pengeluaran untuk BBM hingga sebesar Rp 26 Miliar per tahun.

Terkait program 35.000 MW, PLN akan membangun beberapa pembangkit dengan total kapasitas 500 MW.

Beberapa pembangkit telah melewati tahapan pembebasan lahan, diantaranya adalah PLTGU Lombok 150 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing berkapasitas 100 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW dengan total transmisi sepanjang 103 kms.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement