Sabtu 11 Jun 2016 16:42 WIB

Pemkot Bandung Targetkan Bangun 30 Flyover

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham
Flyover (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Flyover (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagai kota besar, Kota Bandung tak terlepas dari permasalahan kemacetan yang menjadi langganan setiap hari. Terutama di titik-titik persimpangan dan perlintasan kereta api.

Untuk menyiasati hal tersebut, Pemkot Bandung resmi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemnpupera) membangun jembatan layang (flyover) di persimpangan Antapani yang kerap macet. Tak hanya itu, rencananya akan ada 30 flyover yang akan dibangun untuk mengurai tingkat kemacetan di kota kembang ini.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai meresmikan pembangunan flyover Antapani, Jumat (10/6) kemarin.

Ridwan mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan penelitian sebagai titik-titik kemacetan parah di Kota Bandung. Sehingga harus disiasati dengan pembangunan flyover. "Kota Bandung sudah melakukan studi setidaknya ada 30 titik kemacetan yang menjadi urat nadi aliran darah di Kota Bandung ini agar bisa terurai dengan sempurna," kata pria yang akrab disapa Emil.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan, 30 titik tersebut merupakan persimpangan yang menjadi lokasi rawan macet. Ditambah juga ruas jalan yang dilalui perlintasan kereta api.

Zulkarnain menyebutkan, ada beberapa titik yang harus segera dibangun flyover karena kemacetan yang kerap terjadi terutama pada jam sibuk. "Contohnya di Jalan Garuda, simpang Supratman-Ahmad Yani. Titik laswi gatsu. Di jalan nasional kayak Soekarno Hatta, di Kopo, Jalan Moh Toha," katanya, Sabtu (11/6).

Ia menyebutkan, yang paling diprioritaskan agar bisa dibangun tahun ini adalah Jalan Garuda. Di mana terdapat perlintasan kereta api yang kerap menjadi penyebab kemacetan panjang.

Sementara itu, untuk flyover di Jalan Kopo sudah dalam garapan Kemenpupera. Hanya terkendala pembebasan lahan di sekitarnya.

Zul mengatakan, rencananya setiap tahun akan ada minimal dua flyover yang dibangun. Hal ini mempertimbangkan kondisi lalu lintas yang berdampak macet jika ada proyek pembangunan. Selain itu, ada beberapa ruas jalan yang terbilang kecil sehingga perlu proses pembebasan lahan juga. Oleh karenanya, tidak dapat dilakukan secara serentak meski dilokasi berbeda.

 

"Tahun depan bisa jalan Supratman-Ahmad Yani dan Jalan Garuda. Karena kan tidak bisa langsung 20 dalam satu tahun," ujarnya.

Ia menyebutkan, Pemkot Bandung telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk pembangunan flyover pada tahun depan. Diharapkan dengan teknologi baja bergelombang yang diterapkan pada pembangunan flyover Antapani dapat lebih mengefisienkan anggaran. Sehingga dengan angka tersebut dapat dihasilkan minimal empat flyover.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement