Sabtu 04 Jun 2016 21:54 WIB

Gubernur Ini Sebut Penduduknya tak Butuh KB

Red: Nur Aini
Keluarga Berencana, ilustrasi
Keluarga Berencana, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyebut daerah yang dipimpinnya belum perlu menerapkan program keluarga berencana, karena jumlah penduduk, khususnya masyarakat suku Dayak sangat sedikit bahkan belum sebanding dengan luas wilayah ini.

Dia mengatakan sekalipun Presiden ataupun Kementerian terkait menanyakan terkait program KB maka jawaban tetap sama, yakni belum perlu dan tepat dilaksanakan di Kalteng. "Apabila program KB diterapkan di Kalteng, perkiraan saya 100 tahun yang akan datang, peradaban Suku Dayak bisa hilang dari muka bumi ini. Jadi, perempuan suku Dayak tetap saja melahirkan, tidak perlu KB. Lahan kita masih sangat luas, tidak perlu khawatir," ujarnya, Sabtu (4/6).

Sugianto pun bercerita pengalamannya ketika mengikuti debat cagub-cawagub yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng. Kala itu, dia bersama pasangannya Habib Said Ismail ditanya terkait program KB. Mendapat pertanyaan tersebut, dia sempat bingung, bahkan sampai nyenggol Wagub agar memberikan jawaban. Namun, karena Wagub juga belum bisa merespon akibat keterbatasan waktu, maka dia menjawab belum perlu KB dilaksanakan di Kalteng. "Saya masih ingat Ketua KPU Kalteng saat mendengarkan jawaban saya itu tertawa terbahak-bahak. Padahal jawaban saya itu benar-benar dari hati. Saya tidak mengenal konsep KB. Bahkan di keluarga, kami delapan bersaudara. Jumlah masyarakat suku dayak juga kan masih sangat sedikit, kalau dibuat program KB lagi, bisa hilang peradaban suku Dayak satu abad nanti," ujarnya.

Anggota DPR RI Periode 2009-2014 ini juga sempat bercanda kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalteng Leonard S Ampung. Jika dia nanti menikah lagi, berencana memiliki 12 anak. "Kalau hanya dua anak, dan ternyata dua-duanya nakal, gagal kita jadi orang tua. Tapi, kalau 12 orang, dua nakal, kan masih ada 10 orang lagi. Lahan di Kalteng ini masih sangat luas bahkan sangat potensial, jadi tidak perlu khawatir," kata Sugianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement