REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat di Provinsi Sumatra Selatan mewaspadai bencana angin langkisau atau angin topan pada musim peralihan dari musim hujan ke kemarau.
"Musim hujan diprakirakan segera berakhir pada penghujung bulan ini, memasuki Juni 2016 mulai memasuki musim pancaroba atau musim peralihan dari musim hujan ke kemarau. Pada musim pancaroba ini berpeluang terjadi bencana angin langkisau," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatra Selatan Indra Purnama, di Palembang, Sabtu (28/5).
Menghadapi musim pancaroba tersebut, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan jika melihat tanda-tanda akan turun hujan disertai angin kencang karena berpeluang terjadi bencana angin langkisau yang dapat merobohkan pohon, papan reklame, dan rumah.
Peningkatan kewaspadaan dari ancaman bencana tersebut perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian harta benda dan timbulnya korban jiwa dalam jumlah yang besar, katanya.
Berdasarkan data dalam beberapa tahun terakhir, bencana angin langkisau rawan terjadi di lima kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Empatlawang dan Kota Lubuklinggau.
Masyarakat yang berada di kabupaten/kota rawan bencana tersebut diimbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan agar bisa diminimalkan timbulnya korban jiwa dan harta benda. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, jika melihat ada tanda-tanda akan turun hujan disertai angin kencang, masyarakat diingatkan segera menghindari berada di sekitar benda-benda atau pohon yang diperkirakan gampang roboh.