Jumat 27 May 2016 22:45 WIB

Warga Kediri Diminta Waspadai Angin Lesus

Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman bencana, terutama angin lesus atau angin kencang, yang masih berpotensi terjadi.

"Di Kediri sering terjadi angin lesus, namun pasti ada yang bisa dilakukan. Kami berharap, warga selalu hati-hati," katanya dalam kegiatan penanggulangan bencana di kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/5).

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Syamsul Bahri mengemukakan bencana angin lesus berpotensi terjadi di Kediri.

Bahkan, angin lesus pada 2015 yang mencapai 60 kejadian yang terdiri dari bangunan roboh, pohon tumbang, maupun kejadian lainnya. Tahun 2016 dilaporkan 120 daerah terdampak.

Ia mengatakan, BPBD juga sengaja melakukan pelatihan dengan melibatkan pemangku kebijakan di tingkat kelurahan. Mereka nantinya diharapkan bisa membagi ilmunya ke masyarakat luas, sehingga masyarakat pun mengetahui yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Ia mencontohkan, saat hujan deras terjadi, seharusnya masyarakat keluar dari rumah, terutama yang kondisi bangunan rumah sudah rapuh. Hal itu sebagai upaya jika rumah ambruk akibat terkena angin lesus.

Hal demikian juga berlaku jika terjadi gempa, masyarakat harus mencari tanah lapang atau jauh dari bangunan serta pohon, demi mencegah terjadinya kecelakaan.

Di sejumlah negara lain, misalnya Jepang juga sudah diajarkan tentang penanggulangan bencana, bahkan sejak dini. Ia pun mengingatkan tujuan utama dari penanggulangan bencana adalah mitigasi atau meminimalkan korban jiwa. Ia tidak ingin jika terjadi bencana di Kediri, ada korban jiwa.

"Penanggulangan bencana itu yang diutamakan adalah pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Jika punya pengetahuan, bisa kurangi risiko kematian termasuk kehilangan harta benda," paparnya.

Ia pun mengatakan, BPBD juga sudah mempunyai berbagai macam perlengkapan untuk penanggulangan bencana, misalnya tenda, genset. BPBD sudah mendapatkan bantuan dari pusat.

Selain itu, BPBD Kota Kediri juga mendapatkan alokasi anggaran yang cukup untuk bencana. Pada APBD 2016, BPBD mendapatkan dana Rp 1,5 miliar, dan nantinya bisa ditambah saat PAK 2016.

Dalam acara itu, diikuti sekitar 140 anggota perlidungan masyarakat, serta perwakilan dari masing-masing instansi. Selain teori, peserta juga diajarkan praktik penanggulangan bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement