REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu soal stabilitas dan kesejahteraan Asia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 Outreach yang digelar di Jepang.
Presiden Jokowi menghadiri KTT G7 Outreach yang dimulai Jumat, di Ise-Shima, Jepang. Saat tiba di Shima Kanko Hotel the Classic tempat berlangsungnya pelaksanaan KTT G7 Outreach, Presiden Jokowi disambut langsung oleh Perdana Menteri Shinzo Abe.
Acara pertama yang diikuti Presiden Jokowi adalah Sesi I G7 Outreach Meeting. Di sesi ini, Presiden Jokowi duduk di sisi kanan PM Abe dan di samping kiri Kanselir Jerman Angela Merkel.
Di sesi ini, Presiden Jokowi menjadi pembicara utama dalam pembahasan mengenai stabilitas dan kesejahteraan Asia. Setelah sesi selesai, Jokowi akan bertemu dengan PM Abe dalam sesi Short Conversation.
Baca: KTT G7 Fokus pada Isu Ekonomi dan Keamanan
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, dan Dubes Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
PM Abe didampingi antara lain oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Seto dan Penasihat Khusus PM Hasegawa, Wakil Menteri Luar Negeri Sugiyama. Usai bertemu dengan PM Abe dalam sesi Short Conversation, Jokowi akan mengikuti sesi foto bersama dan berdiri di antara Presiden Prancis Francois Hollande dan PM Inggris David Cameron.
Setelahnya Jokowi mengikuti Sesi II G7 Outreach Meeting. Pada sesi ini, Presiden Jokowi duduk di antara PM Abe dan PM Inggris David Cameron.
Dalam kesempatan itu, Menteri PPN Sofyan Djalil akan menjelaskan pentingnya kemitraan global serta peningkatan jangkauan kesehatan global di Indonesia. Di penghujung kehadirannya di KTT G7 Outreach, Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Perancis Francois Hollande.
Presiden akan bertolak kembali ke Tanah Air pada petang hari dan diperkirakan tiba di Jakarta pada Jumat, 27 Mei 2016 tengah malam.