Kamis 26 May 2016 22:37 WIB

Guru BK Bukan Hanya Menangani Murid Nakal Saja

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Karta Raharja Ucu
Guru sedang mengajar/ilustrasi
Guru sedang mengajar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hingga kini masih ada persepsi kurang tepat tentang fungsi guru Bimbingan Konsuling (BK) di masyarakat. Kebanyakan pihak menganggap, guru BK hanya sekedar memberikan hukuman atau menangani murid bermasalah.

Atas dasar hal itu, Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan UNITEC - Insititute of Technology New Zealand melakukan program pelatihan guru BK di Indonesia. Pelatihan ini bertujuan memberdayakan guru BK dalam mendukung para siswa di era globalisasi yang bergerak cepat saat ini.

 Marketing and Strategic Relations Manager untuk Education New Zealand,  Karmela Christy menerangkan, guru BK memiliki peran penting dalam membantu dan mendukung murid pada periode membangun jalur masa depan mereka. “Oleh karena itu, kami sangat senang dapat bekerjasama pada program ini,” kata Karmela melalui keterangan resminya, Kamis (26/5).  Harapannya, dapat memberdayakan mereka dengan perspektif baru.

Berdasarkan data Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), Indonesia masih membutuhkan sekitar 100 ribu guru BK. Namun tantangan sebenarnya bukan sekedar tentang persepsi dan kuantitas semata tapi kekuatan teknologi dan internet  juga. 

Sebab, seringkali terjadi kesenjangan pemahaman dan pola pikir antara siswa dengan generasi yang lebih tua, guru. Karena itu, sangat penting bagi guru BK untuk dapat mengejar tren generasi saat ini melalui upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan.

Career Center Team Leader of UNITEC, Andrew Lui mengungkapkan rasa bangga atas program pelatihan guru BK ini. Sebab, saat ini dunia pekerjaan memang  lebih mencari para lulusan yang memiliki kemampuan soft skill.

“Sehingga penting untuk membangun kesadaran akan konsep ‘Pekerjaan Masa Depan’ dan apa dampaknya terhadap perencanaan karir para murid,” ucap dia.

Manager Student Experience of UNITEC, Andrea Thumath menambahkan ihwal dasar untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh generasasi muda. Menurut dia, dengan memahami pentingnya keterlibatan dan menghormati dunia mereka.

Apalagi peran media sosial dan teknologi memiliki dampak yang besar pada interaksi antar generasi muda. Karena itu, menjadi semakin penting untuk memberikan petunjuk dan dukungan bagi generasi muda saat ini.

 Sebagai informasi, pelatihan Guru Bimbingan Konseling ini dilaksanakan di Jakarta pada Kamis, 26 Mei 2016 di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.  Selain di Jakarta, sesi pelatihan ini juga telah dilaksanakan di Surabaya pada Rabu, 25 Mei 2016 di Sheraton Surabaya Hotel & Towers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement