REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah menanggung seluruhnya biaya pengobatan dua warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Cahaya Beru Tarigan (63) dan Cahaya Sembiring (73) yang terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung.
"Pihak keluarga korban tidak perlu memikirkan mengenai pembiayaan kedua pasien tersebut, karena telah ditanggung pemerintah," ujar Plt Dirut RSUP H Adam Malik Medan dr Welly Refncaldi, MKes di Medan, Senin (23/5).
Peristiwa yang dialami warga itu, menurut dia, bencana alam dan merupakan tanggung jawab negara. "Namun yang penting, bagaimana agar kedua korban yang terkena luncuran awan panas itu dapat secepatnya disembuhkan tim medis RSUP H Adam Malik Medan," ujar Welly.
Ia menjelaskan, tim dokter yang sudah berpengalaman dikerahkan untuk mengobati kedua korban yang mengalami luka bakar tersebut. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tetap memperhatikan warganya yang mengalami bencana seperti terjadinya erupsi gunung berapi tersebut.
Oleh karena itu, bagi keluarga korban yang mendampingi kedua pasien tersebut tidak perlu gelisah memikirkan pembayaran pengobatan keduanya. Selain itu, pihak rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut tetap memberikan perawatan yang terbaik kepada korban.
"RSUP Adam Malik berusaha menyembuhkan korban yang terkena musibah tersebut," kata Welly.
Sebelumnya, Gunung Sinabung mengalami erupsi pada Sabtu (21/5) sambil mengeluarkan awan panas. Awan panas tersebut membakar sembilan warga yang memasuki Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat yang menyebabkan tujuh orang tewas.
Tujuh warga yang tewas itu adalah Karman Meliala (60), Irwansyah Sembiring, Nanin beru Sitepu (50), Leo Perangin-angin (25),Mulia Ginting (45), Ersada Ginting (55), Ibrahim Sembiring (51) yang keseluruhannya warga Desa Gamber.
Sedangkan dua warga lagi dalam kondisi kritis yakni cahaya Sembiring (57) dan Cahaya beru Tarigan (45) yang kini dirawat di RSUP H Adam Malik.