REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kapal Layar Motor (KLM) Bahtera Jaya yang memuat pupuk sebanyak 800 ton dari Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, menuju Kumai, Kalimantan terbakar di 38 mil Perairan Bawean pada Ahad (22/5) petang.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, KLM Bahtera Jaya itu terbakar dan tenggelam di titik koordinat 06 33 00 E/11248-200'S, dan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, semua ABK yang berjumlah delapan orang berhasil diselamatkan," kata Kepala Humas Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik, Nanang Afandi dikonfirmasi di Gresik.
Nanang mengatakan, total delapan ABK itu diselamatkan kapal motor (KM) Kirana III dan kapal CB Swisco Spirit milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). "Dalam kejadian itu, KM Kirana III dan kapal CB Swisco Spirit menyelamatkan delapan ABK sekaligus membawanya ke daratan di Kabupaten Gresik," katanya.
Nanang menjelaskan, saat kejadian KLM Bahtera Jaya sedang melintas, dan kapal CB Swisco Spirit milik PHE WMO juga langsung bergerak ke lokasi kecelakaan untuk memberikan pertolongan serta perawatan kesehatan di lokasi Plat form PHE WMO.
"Sebelum diantar ke Pelabuhan Gresik, semua ABK KLM Bahtera Jaya sempat diistirahatkan terlebih dulu di platform PHE WMO. Tujuannya untuk memeriksa kesehatan masing-masing ABK," ucapnya.
Setelah sampai Pelabuhan Gresik, ABK langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan selanjutnya. "Kejadian itu baru kami laporkan kepada pihak terkait hari ini, dan bersyukur tidak ada korban jiwa," katanya.