REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PKS Muhamad Idrus mengikuti fit and proper test bakal calon gubernur (Balongub) yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat, pada Ahad (22/5). Hal ini merupakan bagian dari proses penjaringan Cagub untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Idrus menjelaskan visi dan misi yang diusungnya sebagai Balongub. Ia bertekad untuk menjadikan Jakarta kota yang beradab.
Politikus PKS itu ingin masyarakat Jakarta tak hanya memiliki daya saing tinggi, namun juga mengedepankan akhlak mulia.
Selain itu ia juga berkeinginan memujudkan masyarakat yang memegang teguh tradisi dan kebudayaan daerah dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
"Kami sadar bahwa Jakarta ini milik semua. Hal penting diantaranya ialah membangun manusianya agar tak hanya pintar saja, tapi juga yang tak kalah penting itu berakhlak baik dan berbudaya," katanya di Kantor DPD Partai Demokrat Jakarta.
Di hadapan panelis, Idrus menyoroti banyak persoalan di Jakarta, salah satunya adalah pendidikan. Jika dirinya diberi kesempatan memimpin Jakarta ia bertekad dan berencana akan berikan program beasiswa perguruan tinggi terkemuka dunia kepada tiga siswa terbaik per kelurahan.
Dengan demikian, kata Idrus, setiap anak yang diberikan beasiswa akan diarahkan dan diharapkan pula mengajak temannya di luar negeri untuk datang ke Jakarta guna melihat potensi yang ada, sehingga hal itu bisa menjadi salah satu skema pendekatan pola baru hadirkan potensi investasi dan kebersamaan.
"Program beasiswa kuliah tiga siswa potensial dan berprestasi per kelurahan ini merupakan selain pendekatan peningkatan kualitas SDM juga menjadi pendekatan pola baru hadirkan potensi investasi di Jakarta," ujarnya.
"Sehingga kita harus membuka diri bahwa kota ini bisa sejajar dengan kota-kota maju di dunia. Anak-anak Nelayan, Marunda, Cilincing, dan semua daerah Jakarta berhak kuliah di Harvard atau universitas terkemuka lainnya," jelasnya.
Idrus menegaskan bahwa dirinya siap maju dalam bursa Pilkada DKI 2017 mendatang melalui jalur Partai Politik (Parpol) lantaran ia ingin menjadi bagian dari transisi kepemimpinan lewat jalur Parpol yang ia yakini itu. Politikus PKS itu juga yakin mampu menghadapi Ahok di Pilkada DKI.
"Insya Allah saya sangat siap, dan Insya Allah 2017 Gubernur DKI bukan Pak Basuki,
Ikuti Whatsapp Channel Republika
