Senin 23 May 2016 06:16 WIB

Ibu Aisyah dan Keluarga Sekarang

Red: M Akbar
Keluarga berencana/ilustrasi
Foto:

Mungkin ada pula keluarga yang hanya memiliki dua anak, lalu pakai tenaga pembantu. Ketemu anak jarang sekali. Seolah hal terpenting bagaimana cara mencari materi. Berangkat pagi, pulangnya menjelang pagi. Prioritasnya menumpuk materi. Lupa kalau ada Rabbul Izzati yang memelihara seluruh makhluk Nya di langit dan bumi.

Tapi seolah diri kita sok mampu mencari rizki. Apa yang diperoleh selama ini dianggap karena kekuatan diri. Tanpa sadar meniadakan Kuasa illahi. Melupakan takdir yang berlaku untuk seluruh makhluk di muka bumi. Sombong mengandalkan kemampuan diri.

Lantas kita terjebak takut miskin, takut lapar, takut anak tak sekolah, dan segala ketakutan duniawi lain. Padahal Allah telah menjamin semua rizki makhluk ciptaan Nya. Cacing dalam tanah saja dijamin juga, apalagi manusia. Allah telah menjamin seluruh makhluk Nya, pasti  dipelihara.

Sisi lain Islam mewajibkan kita menuntut ilmu, bukan sekolah. Tapi kita takut anak tak sekolah. Padahal ilmu tak harus dari sekolah, bisa dari mana saja. Orang-orang dulu tak sekolah. Tapi punya kehebatan akidah.

Fakta justru menujukkan: koruptor dan penjahat finansial di dunia, didominasi orang yang berpendidikan tinggi. Orang-orang yang sekolah. Sekali lagi, Islam mewajibkan kita menguatkan akidah, membaguskan akhlak, mencari ilmu, meluaskan wawasan, bukan mengharuskan sekolah. Tapi kita takut menghadapi biaya sekolah anak. Lebih takut lagi biaya kehidupan.

Sederet fakta lain berjejer: banyak istri menuntut suami hingga tak sedikit suami yang akhirnya korupsi atau lari mencari selingkuhan bahkan pelacur yang dianggapnya bisa menenangkan hati. Ngeri.

Kadang kita meragukan Kuasa Illahi. Mengandalkan kekuatan diri. Mengatur kehendak Sang Maha tanpa kita menyadarinya. Ah barangkali, tauhid kita sudah tenggelam ditelan fitnah dajjal dan racun cinta dunia. Aqidah kita bonyok ditonjok fitnah akhir zaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement