Senin 23 May 2016 06:16 WIB

Ibu Aisyah dan Keluarga Sekarang

Red: M Akbar
Keluarga berencana/ilustrasi
Foto:

Sehari-hari almarhum Ustadz Duriyat Yahya bekerja sebagai guru agama di MTs di Cirebon. Ketika anak bungsunya baru berusia empat tahun, beliau wafat. Tinggallah sang istri, Siti Aisyah, yang mengurus 20 anaknya sendiri.

Ibu Aisyah tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga. Ketika ditanya dari mana menghidupi anaknya, ia hanya menjawab, "Dari Gusti Allah." Makjleb sekali jawabannya.

Ketika ditinggal suami, banyak pula tetangga menanyakan kehidupan mereka. Tapi Ibu Aisyah santai saja. Memasrahkan semua kepada Sang Maha.

"Dulu Bapak gajinya cuma Rp 100 ribu. Kalau gajian, sehari sudah habis. Saya juga bingung kalau ditanya resep menghidupi 20 anak. Ya itu semua dari Allah. Saya hanya menerima apapun takdir dari Nya," tutur Ibu Aisyah, yang diamini anak kesembilan dan ke-14 nya. 

Sungguh, jalan hidup Ibu Aisyah menjadi serpihan mutiara bagi kita. Terutama untuk saya. Kekokohan akidah Ibu Aisyah memberi hikmah istimewa. Semakin istimewa di tengah serangan fitnah dajjal yang mengepung kita.

Hikmah dari sisi tauhid, sosial, psikologi, antropologi, parenting, kesabaran, dan segala aspek kemanusiaan. Salah satu pengusaha juga tercengang melihat kehidupan Ibu Aisyah.

Pengusaha itu kaya raya. Katanya, "Anak saya dua, tapi mengurusnya pusing bukan main. Padahal harta dimana-mana."

Ternyata keluarga pasangan almarhum Dariyat dan Siti Aisyah ini satu-satunya keluarga di Kabupaten Cirebon, yang memiliki 20 anak hanya dari satu istri. Hal menarik, seluruh anak-anaknya akur. 

Dulu Ibu Aisyah pun melahirkan sendiri. Ya, sendirian. Hanya anak pertama yang dilahirkan dengan bantuan bidan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement