Ahad 22 May 2016 17:07 WIB

Puluhan Jamaah Pengajian Keracunan Usai Makan Nasi Kuning

Rep: Eko Widyatno/ Red: Achmad Syalaby
Pasien Korban Keracunan Ilustrasi
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pasien Korban Keracunan Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Puluhan warga Desa Binangun Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami keracunan makanan seusai menyantap makanan dalam acara pengajian, Sabtu (21/5) siang. 

Warga mengeluh merasa mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap nasi kuning berikut lauk-pauk yang diberikan tuan rumah penyelenggara pengajuan, Wahyo Surip (45), warga Desa Binangun yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun I di desa tersebut.

''Dari hasil pendataan sementara, ada sekitar 68 warga yang dilarikan ke berbagai tempat penanganan medis. Sebagian ada yang merasakan gejala keracunan cukup berat, namun ada juga yang ringan,'' jelas Camat Mrebet Bambang Wijo, Ahad (22/5) siang.

Dia menyebutkan, pengajian tersebut diikuti sekitar 100 orang yang hampir seluruhnya merupaka warga desa setempat. ''Gejala keracunan mulai dialami warga, setelah mereka pulang ke rumah. Awalnya merasa pusing dan mual, namun kemudian ada yang muntah dan diare,'' tambahnya.

Beberapa warga, kemudian memeriksakan ke perawat jaga di puskesmas rawat inap Kecaatan Mrebet. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa warga tersebut mengalami keracunan. Apalagi jumlah warga yang kemudian datang memeriksakan diri dengan keluhan yang sama ternyata cukup banyak.

''Setelah mendapat laporan adanya warga yang keracunan, kami segera melakukan pemeriksaan. Setelah kita data, ternyata ada 68 warga yang mengalami keracunan. Termasuk juga keluarga tuan rumah yang menyelenggarakan pengajian,'' jelas Bambang.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, jumla warga yang mengalami keracunan seluruhnya mencapai 68 orang. Dari jumlah tersebut, yang harus menjalani rawat inap karena gejala keracunannya cukup berat mencapai 26 orang. Sedangkan sisanya, hanya menjalani rawat jalan. ''Tidak ada korban yang sampai meningga. Yang mengalami keracunan berat sudah tertangani, dan menjalani rawat inap di berbagai tempat pelayanan kesehatan,'' jelasnya. 

Mereka yang menjalani rawat inap, antara lain dirawat di Puskesmas Mrebet sebanyak 18 orang, di RD Nirmala sebanyak 4 orang, dan di RS PKU Muhammadiyah Bobotsari sebanyak 4 orang. ''Tapi mungkin ada juga warga yang di rawat di tempat lain dan sudah ditangani,'' katanya.

Terkait kejadian ini, Bupati Tasdi langsung menengok para korban yang menjalani rawat inap di Puskesmas Mrebet, Ahad (22/5). Kepada para korban, dia menyatakan para pasien akan dibebaskan dari biaya perawatan. ''Semua biaya pasien keracunan ditanggung Pemkab. Termasuk yang dirawat di RS Swasta,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement